Dulu Danai Bom, Kini Eks Teroris Ini Podcast Bareng Polisi Korbannya

Mantan teroris dan polisi yang jadi korbannya melakukan rekonsiliasi.
Sumber :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Masih ingat aksi pengeboman di Polres Surakarta pada 2016 silam? Ya, aksi tersebut membuat salah satu polisi bernama Ipda Bambang cedera serius pada salah satu matanya.

Empat tahun berselang, salah satu anggota jaringan teroris yang melakukan aksi tersebut, kini sudah bebas setelah menjalani hukuman 4 tahun di penjara. 

Munir, mantan teroris tersebut. Dulu, dia yang menggalang dana untuk membiayai aksi pengeboman di Polres Surakarta. Ia pun langsung memenuhi tekadnya untuk menemui Ipda Bambang yang jadi korban pengeboman tersebut. 

Eloknya, Ipda Bambang pun dengan besar hati menerima permintaaan maaf Munir. Bahkan keduanya sepakat untuk sama-sama menerima undangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk datang ke rumah dinas Gubernur Puri Gedeh Semarang, Kamis, 4 November 2021.

Ganjar pun kemudian mengajak mereka ngobrol dan membuat video podcast tentang cerita-cerita masa lalu dan proses rekonsiliasi itu.

Mantan teroris dan polisi yang jadi korbannya melakukan rekonsiliasi.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno

Pada kesempatan itu, Munir mengatakan, ia telah melalui proses perenungan dan hal-hal yang ia dapatkan selama 4 tahun di penjara. Ia menyatakan penyesalan yang dalam. Ia menyatakan diri untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dan ingin meminta maaf kepada Bambang dan masyarakat Indonesia.

"Apa yang saya lakukan salah. Saya juga disadarkan saat bapak saya, matanya terkena sesuatu dan luka berat. Saya merasa Tuhan sedang membalas perbuatan saya. Dari situ saya sadar, saya sangat menyesal," kata Munir berkaca-kaca. 

Dia menambahkan, "Saya janji waktu itu, saat bebas, saya akan menemui pak Bambang. Bahkan kalau matanya belum sembuh, pak Bambang boleh ambil mata saya. Saya janji, karena saya harus membayar itu. Semoga pak Bambang dan keluarga memaafkan saya dan Allah mau mengampuni saya."

Ganjar yang menjadi moderator pun menanyakan kenapa Ipda Bambang mau menemui Munir dan memaafkan perbuatannya, dan tidak ingin balas dendam.

Ipda Bambang pun menjawab bahwa ia justru tidak menyangka kalau Munir akan menemuinya, karena ia sudah lama memaafkan tanpa Munir tahu.

"Saya sama sekali tidak ingin membalas. Selepas kejadian itu, dari keluarga saya sudah berpesan, saya harus ikhlas. Jadi sebelum ketemu mas Munir dan rekonsiliasi hari ini, saya sudah mengikhlaskan," kata Bambang. 

Bambang menambahkan,"Saya tidak menyangka akan seperti ini, jadi sebelum mas Munir ketemu saya, saya sudah legowo dan memaafkan. Tidak ada hal yang membuat saya tidak memaafkan Munir."

Setelah acara, Ganjar mengaku merinding dan mengapresiasi adanya rekonsiliasi ini. "Saya merinding. Dua orang yang dulunya berseberangan, mereka hari ini bertemu. Legowonya Ipda Bambang memaafkan perbuatan Munir yang pernah membuatnya terluka. Juga Mas Munir cerita panjang soal kisah hidupnya, kita belajar bagaimana ia kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," ujarnya. 

Ganjar melanjutkan, "Mendengar ceritanya, kita semua harus waspada. Karena saya sebagai orang tua yang punya anak sekaligus diamanahi jadi pemimpin, saya belajar banyak dari beliau."

Nikita Mirzani Sebut Shella Saukia Manipulatif: Kasih 2 Menit Buat Hancurin Keluarganya, Gue Jamin Miskin

Laporan Teguh Joko Sutrisno 

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI
Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe Hariadi menunjukkan barang bukti sajam yang menewaskan remaja berusia 17 tahun dalam tawuran, di Mapolresta Pontianak, Kalbar, Kamis 28 November 2024.

Polisi Amankan 3 Pelaku Buntut Remaja Tawuran Hingga Menelan Korban Jiwa

Aksi tawuran bersenjata tajam di Kota Pontianak, Kalimantan Barat yang menewaskan seorang anak di bawah umur berusia 17 tahun, berhasil diungkap Tim Jatanras Satreskrim P

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024