Bocah Tiru Viral Salam dari Binjai, 50 Pohon Pisang Warga Rusak

Pohon pisang yang rusak akibat bocah tiru viral salam dari Binjai.
Sumber :
  • Antara/HO-Nasih

VIVA – Puluhan pohon pisang di lahan Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dirusak oleh sembilan anak. Total ada sekitar 50 pohon pisang milik lima warga setempat yang jadi korban.

Gunakan Pesawat Ini ke Semarang, Gibran Rakabuming Jadi Sorotan Netizen

Motif bocah-bocah itu karena menirukan adegan video memukul pohon pisang yang viral di media sosial yang terkenal dengan ‘Salam dari Binjai’.

"Perusakan ini dilakukan ada sekitar 9 anak, rata-rata masih kelas 1 hingga 2 SMP," kata Sekretaris Desa Surabayan, Rendi Hardianto kepada wartawan di Lamongan, dilansir dari Antara, Rabu 3 November 2021.

Gara Gara Sebotol Viral, Shinta Arsinta dan Mala Agatha Dapat Rezeki dari Megah Music

Viral Salam dari Binjai, Pohon Pisang Roboh (Instagram/viralsekali)

Photo :

Baca juga: Anies Serukan Perusahaan di Jakarta Liburkan Umat Hindu saat Deepavali

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

Rendi mengatakan, 50 pohon pisang tersebut sejatinya tinggal menunggu matang dan siap dipanen. Perusakan pohon pisang itu diketahui setelah mendapat laporan dari pemilik pohon, dan dilakukan selama beberapa hari berturut-turut saat malam hari.

"Puncaknya, aksi para bocah itu berhasil dipergoki pada Ahad (31 Oktober) malam, dan kami panggil anak-anak itu ke balai desa didampingi oleh orangtua masing-masing, karena mereka terlibat dalam peristiwa perusakan," katanya.

Dalam pertemuan tersebut, sembilan anak itu mengakui telah merusak dengan tujuan meniru dan terinspirasi dari video Salam dari Binjai yang sedang viral, kemudian melakukan perusakan pohon pisang.

"Pemilik kemarin sudah bertemu dengan pelaku, dan Alhamdulillah berdamai, diselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.

Aksi perusakan dilakukan dengan cara beragam dan menjadikan pohon pisang sebagai sasaran objek pukulan. Namun ada juga yang memanjat batang pohon pisang lalu diayunkan hingga roboh.

"Saat berhasil merobohkan pohon pisang, mereka begitu kegirangan," tutur Kepala Desa Surabayan, Sunarto, ketika dikonfirmasi.

Sunarto telah melakukan proses mediasi dengan memanggil orang tua dan guru sekolah untuk diberi pembinaan kepada anak-anak tersebut.

"Para orang tua juga sudah meminta maaf atas kelakuan anak-anaknya dan akan meningkatkan pengawasan terhadap perilaku anak mereka masing-masing. Karena masih bocah, pemilik pohon pisang yang dirusak juga memaklumi sehingga tidak sampai mengambil jalur hukum," katanya.

Ia berharap agar orang tua untuk menjaga dan mengawasi tingkah laku anak, supaya kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari dan di tempat lain. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya