Waspada Bencana, BPBD Jateng Kirim Surat ke Sekda Kabupaten/Kota

Plt Kalakhar BPBD Provinsi Jateng Safrudin menjelaskan potensi bencana hidrometeorologi, Rabu 3 November 2021.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Musim hujan telah tiba. Masyarakat diingatkan kembali potensi bencana alam yang terkait hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, pohon tumbang tanah longsor, hingga potensi gempa yang berpeluang mengancam.

BPBD Imbau Warga DKI Jakarta yang Tinggal di Tepi Sungai Waspada Banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah mengirimkan surat ke Sekda seluruh Kabupaten/Kota di Jateng untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, termasuk La Nina seperti yang disampaikan BMKG.

"Kita mengingatkan kembali untuk menyebarkan informasi daerah yang rawan bencana," kata Plt Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Provinsi Jateng Safrudin di Semarang, Rabu 3 November 2021.

H-1 Pencoblosan Pilkada, 794 Rumah di Medan Terendam Banjir

Hujan lebat dan banjir (ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/HO/H. Prabowo

Baca juga: Kritik Ade Armando, Sekjen MUI: Tolong Komentar Sesuai Keahlian

Menkopolkam Garansi Warga Terdampak Bencana Alam Tetap Bisa Nyoblos Pilkada

Pihaknya mengingatkan masyarakat untuk mematuhi informasi-informasi dari BMKG. Karena setiap saat, BMKG merilis data terkait dengan peringatan dini. Seperti rilis data titik daerah mana yang turun hujan.

"Informasi BMKG biasanya disampaikan BPBD Kabupaten/Kota dengan jejaringnya. Kemudian, informasi peringatan BMKG bisa disampaikan ke kecamatan hingga desa, termasuk ke Babinsa dan Babinkamtibmas," jelas Safrudin.

Ia menambahkan, bencana seperti banjir dan tanah longsor memang terjadi setiap tahun ketika musim hujan tiba. Pemprov sudah siapkan langkah-langkah terutama mengingatkan kembali daerah Kabupaten/Kota terkait dengan ancaman hidrometeorologi.
 
"Kami telah menyampaikan informasi terkait daerah yang rawan melalui surat kepala Dinas ESDM, dan membuat peta rawan bencana Jawa Tengah, dan itu sudah disampaikan ke Kabupaten/Kota, baik itu terkait daerah rawan banjir hingga longsor. Ini juga kita koordinasi dan konsolidasi dengan kekuatan yang ada, seperti TNI, Polri, relawan dan memutakhirkan data kependudukan," ungkapnya.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/TvOne Semarang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya