Kritik Ade Armando, Sekjen MUI: Tolong Komentar Sesuai Keahlian
- VIVAnews/Syaefullah
VIVA – Pernyataan Ade Armando soal perintah salat lima waktu yang tidak ada dalam Al-Qur'an ramai diperbincangkan di media sosial. Pernyataan Ade tersebut mulanya disampaikan melalui video yang ditayangkan di channel YouTube CokroTV berjudul 'SHAMSI ALI, FELIX SIAUW, MENGEROYOK SAYA SOAL SYARIAH'.
Konteks pernyataan Ade ini ialah tanggapan atas pernyataan Imam Masjid New York Shamsi Ali yang menyebutnya mengingkari Islam lantaran tak menjalankan syariat Islam.
"Sebenarnya saya menjelaskan cukup panjang, namun perasaan Shamsi sudah terlalu emosional, maka dia tidak mampu membahas argumen saya. Yang keluar justru bukan hasil dari kerja otak dia," kata Ade dalam video tersebut, Rabu 3 November 2021.
Ade juga mempertanyakan pernyataan Shamsi bagi mereka yang tak menjalankan syariat berarti mengingkari Islam. Jika begitu, menurutnya, banyak sekali orang yang mengingkari Islam karena tidak menunaikan salat lima waktu.
"Di dunia ini saya banyak sekali muslim yang tidak salat lima waktu. Apakah mereka mengingkari Islam?" ungkapnya mempertanyakan.
Meskipun begitu, ia mengaku tetap menjalankan salat lima waktu meskipun perintah tersebut tidak ada dalam Al-Qur'an. "Saya sih salat lima waktu walaupun saya tahu sebenarnya di dalam Al-Qur'an tidak ada perintah salat lima waktu. Coba saja baca Al-Qur'an, Anda tidak akan menemukan ayat yang mengatakan salat itu harus dilakukan 5 kali sehari," tutur Ade.
Menanggapi pernyataan tersebut, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan meminta Ade Armando untuk tidak membuat pernyataan di luar kapasitasnya. Apalagi tujuannya berkomentar hanya untuk mencari sensasi.
"Jadi kalau beliau itu kompetensinya komunikasi, berkomentarlah soal komunikasi supaya tidak bias. Komentar sesuai keahlian, bukan berkomentar untuk sensasional," ujar Amirsyah.
Ia menjelaskan, memahami ajaran Islam itu berdasarkan Al-Qur'an, hadis dan termasuk ijtima ulama dengan menggunakan akal pikiran yang sehat. Ketika banyak penafsiran akhirnya memang harus disepakati dengan para ulama.
"Tegas bahwa dasar hukum salat itu memang merujuk kepada Al-Qur'an dan hadis Rasulullah SAW. Berdasarkan itu perintah salat itu disebutkan di dalam Al-Qur'an secara umum kemudian dijelaskan lebih rinci berdasarkan hadis Rasulullah SAW dengan syarat para ulama yang memiliki kompetensi memahami Al-Qur'an dan hadis itu. Lima waktu itu adalah perintah salat yang dinyatakan di Al-Qur'an dan hadis dan para ulama telah sepakat memahami perintah 5 waktu," sambungnya.
Atas hal itu, Amirsyah mengungkapkan bahwa mereka yang bisa menyampaikan pandangan terkait ajaran agama Islam itu adalah ulama kompeten. Sedangkan, bagi mereka yang tidak memiliki kompetensi diminta menahan diri.
"Jadi saya mengatakan berdasarkan Alquran dan hadis, ijtima ulama yang kompeten memahami itulah yang berhak memberikan komentar dan pendapat. Poin yang kedua sebaliknya, yang tidak punya kompeten yang tidak punya keilmuan yang tidak punya otoritatif soal perintah salat, lima waktu, prinsip Al-Qur'an dan Hadis, ijtima ulama, sebaiknya tidak berkomentar ya, karena bisa bias pemahaman," ungkapnya.
Ia pun menyarankan, agar Ade Armando untuk fokus di bidangnya. Menurut Amirsyah, masih banyak hal lain yang menarik dalam bidang komunikasi.
"Karena bidang komunikasi masih banyak yang dikomentari. Contoh bidang komunikasi ilmu yang sangat-sangat luas dan pengaruhnya besar yaitu komunikasi yang bermanfaat untuk kemaslahatan, bukan komunikasinya yang menimbulkan kegaduhan, bukan komunikasi yang menimbulkan adu domba," imbuh Amirsyah.
Penjelasan Ade Armando
Ade tetap bertahan dengan pernyataannya, yang menyebut jika perintah salat lima waktu dalam Al-Qur'an itu tidak ada.
"Ya memang tidak ada kan salat lima waktu. Coba saja Anda cari di Al-Qur'an," katanya kepada wartawan.
Ketika ditanya bahwa perintah itu ada dalam rukun Islam, Ade kembali pada pernyataannya. Dia tetap bersikukuh, bahwa perintah itu tidak ada dalam Al-Qur'an, tetapi ada dalam hadis.
"Lho saya kan bilang tidak ada di Al-Qur'an. Salat lima waktu itu ada di hadis. Anda tahu kan beda Al-Qur'an dan hadis?" ucapnya.