Operasi Perburuan Sisa Kelompok MIT Pengikut Ali Kalora Diperpanjang
- ANTARA/Rangga Musabar
VIVA – Sebanyak 1.376 personel TNI/Polri dilibatkan dalam Operasi Madago Raya tahap IV untuk mengejar sisa kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pengikut Ali Kalora yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Kepala Satgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 3 November 2021, mengatakan pelaksanaan Operasi Madago Raya dilaksanakan selama tiga bulan. Tahap I operasi tersebut dilaksanakan pada bulan Januari-Maret, tahap II bulan April-Juni, tahap III bulan Juli-September dan tahap IV bulan Oktober-Desember.
Pada tahap IV, Satgas Madago Raya terbagi atas enam tim, yakni Satgas Intelijen, Satgas Preemtif, Satgas Tindak, Satgas Gakkum, Satgas Humas dan Satgas Bantuan.
Berdasarkan data Satgas Madago Raya, selama pelaksanaan operasi, ada beberapa orang dari kelompok MIT yang berhasil dilumpuhkan, salah satunya ada pemimpin mereka, Ali Kalora. Kelompok itu kini tersisa empat orang, antara lain Askar alias Jaid alias Pak Guru, Muhklas alias Galuh alias Nae, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
Meskipun demikian, fokus kerja Satgas dalam operasi Madago Raya tidak hanya mengejar sisa kelompok tersebut; Mereka melakukan pendekatan dengan seluruh warga yang ada di wilayah operasi agar tidak terhasut radikalisme dan terorisme.
Didik Supranoto, Satgas Madago Raya gabungan TNI/Polri masih terus mengejar sisa kelompok itu. Mereka diyakini masih berada di area pegunungan di wilayah Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, hingga Kabupaten Sigi.
Selain kondisi medan sulit, kendala yang dihadapi aparat TNI dan Polri untuk menangkap mereka ialah keberadaan simpatisan yang membantu kelompok itu.
Didik juga mengimbau kepada empat orang sisa DPO MIT Poso ini untuk segera menyerahkan diri kepada aparat. "Kita juga mengimbau warga, kalau melihat ciri-ciri orang yang berada di baliho dan sebaran pamflet yang kita bagikan bisa melaporkan kepada pihak kepolisian," ujarnya. (ant)