Rumah Abraham Samad Disulap jadi Pesantren Mahasiswa
- VIVA/ Irfan
VIVA – Kediaman mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, yang terletak di Jalan Mappala, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar Sulawesi Selatan, kini disulap menjadi Pesantren Mahasiswa Dai dan Penghafal Alqur'an atau Pesmadai.
Sejak Abraham Samad berkiprah di Ibu Kota, rumah itu memang tidak ditempati lagi. Ormas Hidayatullah sebagai salah satu lembaga Islam di Sulawesi Selatan, diberikan kepercayaan mengelola rumah bertingkat dua itu.
Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Makassar, saat ini mondok di Pesmadai tersebut. Menurut Ketua Pemuda Hidayatullah Sulsel, Abdurrahman Sibghatullah, pesantren itu merupakan program yang diinisiasi Pemuda Hidayatullah bersama Laznas BMH di Sulawesi Selatan.
Gratis Buat Mahasiswa
Lebih lanjut alumni International University Of Africa itu, program tersebut memanfaatkan rumah yang dipinjamkan oleh Abraham Samad untuk menjadi Pesmadai.
"Pesmadai ini gratis dan menjadi ruang bagi mahasiswa yang memiliki keinginan untuk belajar Alqur'an secara intens di sela kesibukan kuliahnya," kata Abdurrahman Sibghatullah, Selasa, 2 November 2021.
Muhammad Fadlan (21), salah seorang mahasiswa asal Jayapura yang kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar, menyampaikan alasan ketertarikannya bergabung di Pesmadai.
Dia menyebut, Pesmadai ini memberikan nilai lebih bagi mahasiswa di luar kampus lewat beragam program-programnya. Seperti pendidikan Alqur'an, kajian keislaman dan kelas jurnalistiknya.
Pesantren Mahasiswa Dai Penghafal Alqur'an tersebut telah diresmikan langsung mantan anggota DPD RI, Ustadz Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar, yang juga merupakan salah satu pimpinan ormas Hidayatullah, pada Senin kemarin.
Saat hadir meresmikan, Ustadz Abdul Azis Qahhar Mudzakkar, menyampaikan apresiasi atas dibukanya program Pesmadai ini di Makassar. Dia mengatakan, ini adalah gerakan dakwah yang inovatif, dan perlu dikembangkan di banyak tempat.
Turut hadir saat acara peresmian, Ketum PP Pemuda Hidayatullah Imam Nawawi, Ustadz Nasri Bohari (Ketua DPW Hidayatullah Sulsel), Ahmad Muzakki (Direktur Pesma Dai) dan Kadir (Ketua Laznas BMH Perwakilan Sulsel).