Banjir Menggenangi Permukiman Warga di Cianjur dan Pekanbaru
- ANTARA/Ahmad Fikri
VIVA – Banjir menggenangi puluhan rumah warga di tiga Kampung di Desa Sukanagara, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
"Laporan sementara dari petugas di lapangan hingga Selasa pagi 80 rumah warga terendam air bah setinggi pinggang orang dewasa akibat air Sungai Cibala meluap," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Ade saat dihubungi pada Selasa, 2 November 2021.
"Seratusan jiwa terpaksa diungsikan karena takut banjir makin tinggi dan hujan kembali turun lebat saat malam hari," katanya.
Ia menjelaskan bahwa hujan yang turun sejak dua hari lalu telah menyebabkan air Sungai Cibala meluap dan membanjiri permukiman warga di Kampung Pos, Kampung Kaum, dan Kampung Paratag di Desa Sukanagara.
Menurut dia, petugas BPBD, TNI, Polri, dan sukarelawan sudah dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir di ketiga kampung tersebut. Sebagian warga kampung terpaksa meninggalkan rumah untuk mengungsi karena tinggi genangan sampai sepinggang orang dewasa.
"Perempuan dan anak-anak diungsikan hingga esok hari ke sejumlah tempat, untuk kaum pria menjaga perkampungan masing-masing," kata kata Dedin (36 tahun), warga Kampung Pos.
Ia menambahkan, warga masih bahu membahu menyelamatkan barang-barang dari rumah warga yang kebanjiran, meski belum belum ada laporan mengenai korban sejauh ini.
Luapan Sungai Sail
Ratusan rumah di Kelurahan Pematang Kapau, Kecamatan Kulim, Kota Pekanbaru, Riau, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Sail yang dipicu hujan yang terjadi beberapa ini.
Ketua RT 04/RW 12 Eka Piarti mengatakan wilayahnya kerap dilanda banjir dan saat ini dinilai yang terparah mengingat terjadi pendangkalan di Sumgai Sail.
"Kami sudah bertahun-tahun mengeluhkan ancaman banjir akibat terus pendangkalan aliran Sungai Sail akibat endapan lumpur dari bagian hulu. Mudah-mudahan bisa dikeruk sungainya," harap Eka.
Sementara itu, dari tiga RW yang direndam banjir, kata Eka, genangan tertinggi berada di wilayah RT 1, RT 2, RT 3, RT 4 dan RT 5 di wilayah RW 12.
Warga terdampak banjir sendiri, berharap minta Walikota Pekanbaru Firdaus MT, melalui dinas terkait secepatnya menuntaskan persoalan banjir ini karena setiap hujan satu jam lebih daerah tersebut langsung banjir.
"Upaya pengerukan normalisasi sungai tidak maksimal atau berjalan lamban. Sedangkan Sungai Sail dari hulu ke hilir yang mendangkal ada sekitar 20 km hingga menuju hilir di Sungai Siak. Kalau tak serius mengeruk pendangkalan sungai sampai ke hilir, akibatnya daerah kami menjadi langganan banjir setiap ada hujan," kata Eka.
Ketua RW 12 Kelurahan Pematang Kapau Anwari tak menyangkal keluhan yang disampaikan salah satu Ketua RT-nya, Eka Piarti. Saat ini upaya berkoordinasi dengan pihak Kelurahan Pematang Kapau terus dilakukan.
"Kami berharap dinas terkait segera menuntaskan pekerjaan normalisasi sungai Sail sampai ke hilir, kami butuh tindakan nyata dan transparansi," ujar Anwari. (ant)