Puluhan Preman Lempari Batu Rumah dan Aniaya Polisi di Medan
- VIVA/Putra Nasution
VIVA – Rumah milik anggota Polri di Perumahan Kalpataru Indah Jalan Setia Budi, Kota Medan, Sumatera Utara didatangi puluhan orang diduga preman, Jumat malam, 22 Oktober 2021. Mereka melempari rumah tersebut dan video penyerangan itu viral di media sosial.
Rumah itu, dihuni oleh Aiptu Surya Ningsih dan suaminya, Edi Susanto. Adik Ningsih, Aipda Eko Suqiawan mengalami luka bacok senjata tajam dari puluhan preman tersebut.
Wakapolrestabes Medan, AKBP. Irsan Sinuhaji menjelaskan pihaknya sudah mengantongi identitas diduga pelaku penyuruh puluhan orang yang menyerang rumah anggota Polri tersebut, masing-masing berinsial D dan H.
Sedangkan, korban Aipda Eko merupakan anggota Polri bertugas di Polsek Medan Timur. Lanjut, Irsan mengatakan hasil penyelidikan bahwa terjadi perselisihan antara Edi Susanto dengan D dan H terkait soal sewa-menyewa Dum Truk.
"Selama proses waktu berjalan ada ketidaksepakatan dan selanjutnya, saudara H dan saudara D beserta dua rekannya melakukan penagihan ke kediamannya Edi Susanto (pada malam kejadian itu). Kemudian, untuk membicarakan pembagian hasil dari pekerjaan yang telah mereka lakukan bersama," sebut Irsan dalam jumpa pers di Mako Polrestabes Medan, Senin, 1 November 2021.
Pada malam itu, antara Edi Susanto dan H dan D membicarakan soal bagi hasil sewa-menyewa itu, di rumah tersebut. Karena, tidak ada kata sepakat terjadi adu mulut. Kemudian, kedua pria tersebut meninggal rumah Edi Susanto.
Irsan mengungkapkan selang beberapa jam kemudian, H dan D mendatangi rumah itu kembali dan membawa puluhan orang untuk mencari Edi Susanto.
"Dengan beberapa orang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Ketika sampai di kediaman saudara Edi Susanto sudah tidak berada di rumah," sebut Irsan.
Istri Edi, Aiptu Surya Ningsih melihat rumahnya didatangi puluhan orang itu. Menelpon suaminya, karena rumah mereka sudah dilempari batu oleh sejumlah preman itu.
"Setelah mendapat informasi dari istrinya, saudara Edi dan saudara Eko (anggota Polsek Medan Timur) berangkatlah ke rumah. Sesampainya di rumah mereka melihat orang sudah ramai," tutur Irsan.
Puluhan orang itu, mengetahui Edi Susanto pulang ke rumah dengan mengendari mobilnya langsung menyerang. Melihat Abang iparnya diserang. Aipda Eko menolong, namun saat itu ia tidak sedang berpakaian dinas.
Aipda Eko menjadi bulan-bulanan puluhan preman dan dibacok di bagian kepalanya. Ia pun, dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tim medis.
"Dan beberapa orang yang melakukan pengerusakan itu ada yang mengenal saudara Edi dan secara spontan adiknya menyampaikan ke abangnya untuk menyelamatkan diri. Disitu lah terjadi perkelahian dan penganiayaan (terhadap anggota Polri) dan terjadi juga pengerusakan terhadap kendaraan unit Edi Susanto," kata Irsan.
Irsan mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku dan sekarang sedang dalam pengejaran petugas kepolisian."Kita sudah mengantongi nama-nama pelakunya dan saat ini sedang kita melakukan pengejaran," ucap Irsan.
Atas kejadian ini, Irsan membantah kabar yang menyebutkan kota Medan mencekam. "Rekan-rekan bisa melihat kalau bicara Medan kan universal luas sekali. Tidak mencekam, mungkin di lokasi agak ramai dari pada biasanya. Yang jelas Medan tidak mencekam," kata Irsan.