Kapolsek Wonogiri Dirikan Pesantren Gratis untuk Anak Yatim dan Dhuafa

Kapolsek Wonogiri, Surono. Dirikan pesantren untuk anak yatim piatu dan dhuafa
Sumber :
  • Dok.Polreswonogiri

VIVA – Kapolsek Wonogiri dirikan pesantren gratis untuk anak yatim piatu dan dhuafa tengah menjadi sorotan publik. Siapakah kapolsek tersebut? Berikut ulasan lengkapnya.

Menunggu Keppres, Kemenpora Bentuk Satgas Percepatan Persiapan PON 2024

Sosok Kapolsek Wonogiri yang Dirikan Pesantren Gratis Untuk Anak Yatim dan Dhuafa

Kapolsek Wonogiri tersebut diketahui bernama AKP Surono. Ia merupakan Kapolsek Eromoko. Surono lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 27 Oktober 1975. Ia mendirikan yayasan dan pondok pesantren untuk menampung anak yatim piatu dan dhuafa. Surono memimpin Yayasan Abdurahman Bin Auf yang membawahi pesantren Abdurahman Bin Auf, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Raden Mas Said Wonogiri dan Masjid Abdurahman Bin Auf.

Mbah Rono Sebut Retakan Anak Gunung Krakatau Wajar 

Kisah Surono Mendirikan Pesantren Untuk Anak Yatim Piatu dan Dhuafa

Kiprahnya di dunia religi dimulai dengan melakukan terobosan untuk mencarikan orang tua asuh bagi anak-anak yatim piatu dan dhuafa, sejak tahun 2016 silam. Pihaknya memfasilitasi penyaluran donasi dari negara Uni Emirat Arab (UEA).

Sabar/Reza dan Dejan/Gloria Tumbang, Indonesia Raih 2 Runner Up di Macau Open 2024

Anak-anak yatim piatu dan dhuafa didata kemudian diajukan ke pengelola donasi dari UEA. “Setiap anak mungkin akan mendapatkan orang tua asuh yang berbeda-beda dari UEA, sehingga donasi yang mereka dapatkan berbeda-beda,” jelasnya dikutip dari polreswonogiri.com.

Donasi tersebut diserahkan langsung oleh perwakilan UEA di Indonesia. Adapun pihaknya hanya memfasilitasi tempat dan mengkoordinasikan. Santunan yang diperoleh digunakan untuk kegiatan operasional dan kebutuhan sekolah, bukan untuk hal-hal konsumtif.

Setelah program orang tua asuh berjalan, dia bersama rekan-rekannya mendirikan sebuah Yayasan Abdurahman Bin Auf. Pada tahun 2020 ia dan Wawan mendirikan pondok pesantren dan telah mendapat izin. Setiap enam bulan sekali, pihaknya memperbarui pengajuan donasi.

Dalam setiap pengajuan tersebut, puluhan anak berhasil lolos verifikasi dari pihak UEA perwakilan Indonesia dan berhak menerima santunan. Di sisi lain, pondok pesantren tersebut juga berjalan berkat partisipasi dan donasi dari masyarakat, keluarga maupun dari para pengajar pesantren sendiri. 

Surono Mendirikan MTs Raden Mas Said Wonogiri

Pada tahun 2021 ini, pihaknya mendapatkan izin mendirikan MTs Raden Mas Said Wonogiri. Para murid dan santri tidak hanya dari warga sekitar, namun dari berbagai daerah seperti Pekalongan, Madura, bahkan Cianjur.

Masih Aktif Menjabat Sebagai Polisi, dan Membagi Waktu Untuk Mengajar

Meskipun masih aktif menjadi polisi, Surono harus bisa membagi waktunya. Dia bersama para pengurus yayasan beserta 13 pengajar pesantren dan MTs mampu menjalankan kegiatan dakwah, belajar dan mengajar.

“Kalau pagi ke kantor, sore baru bisa ke pondok. Kecuali kalau ada hal penting di wilayah, saya selalu menyampaikan ke pimpinan. Di pondok sudah ada ustadz-ustadz, jadi saya tinggal membantu,” jelasnya.

Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto, SIK, MSi telah mengapresiasi satu Kapolseknya yakni AKP Surono yang mampu berperan dalam menjaga akhlak generasi muda untuk masyarakat luas. Ia memuji Surono karena mampu membagi tugas dengan baik, antara kegiatan pesantren maupun kedinasan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya