Waspada, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrim Sepekan di Daerah Ini
- ANTARA/HO-BMKG
VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia. Dimana saat ini diindikasikan, terdapat potensi signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan, adanya potensi belokan dan perlambatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas, diprediksi aktifnya fenomena MJO, aktifnya Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin dan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto di Jakarta, Senin, 1 November 2021.
Untuk periode 31 Oktober hingga 6 November 2021 dapat terjadi di wilayah sebagai berikut:
1.Aceh
2.Sumatera Utara
3.Sumatera Barat
4.Riau
5.Kep. Riau
6.Jambi
7.Bengkulu
8.Sumatera Selatan
9.Kep. Bangka Belitung
10.Lampung
11.Banten
12.DKI Jakarta
13.Jawa Barat
14.Jawa Tengah
15.D.I. Yogyakarta
16.Jawa Timur
17.Bali
18.Nusa Tenggara Barat
19. Nusa Tenggara Timur
20.Kalimantan Barat
21.Kalimantan Tengah
22.Kalimantan Timur
23.Kalimantan Selatan
24. Sulawesi Utara
25. Sulawesi Tenggara
26.Gorontalo
27.Sulawesi Barat
28.Sulawesi Tengah
29.Sulawesi Selatan
30.Maluku Utara
31.Maluku
32.Papua Barat
33.Papua
Potensi Banjir
Sedangkan untuk periode hari ini, berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak wilayah yang berpotensi dampak banjir dan banjir bandang, dengan kategori siaga yaitu sebagai berikut:
1.Banten
2. DKI Jakarta
3.Jawa Barat
4.Jawa Tengah
5. Kalimantan Tengah
6. Kalimantan Selatan
Guswanto mengimbau, kepada semua masyarakat saat akan memasuki musim hujan, diharapkan pihak-pihak terkait melakukan persiapan. Seperti memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
Menata Pepohonan di Lingkungan
Kemudian, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon dengan tidak terkontrol.
"Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang," ujarnya.
Lalu, melakukan penghijauan secara lebih masif. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
Lebih lanjut, kata dia, menggencarkan secara lebih massif sosialisasi, edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian pemerintah daerah, masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombanh tinggi).