Suku Anak Dalam Jambi Tembaki Satpam Perusahaan Sawit

Satpam jadi korban penembakan oleh suku anak dalam Jambi.
Sumber :
  • VIVA/Syarifuddin Nasution (Jambi)

VIVA – Tiga orang yang bertugas di satuan pengamanan (satpam) perusahaan sawit di Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Jambi nyaris tewas setelah ditembaki oleh suku anak dalam (SAD).

Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Datangi Polda Sumbar Hari Ini

Informasi dihimpun VIVA, peristiwa penembakan itu terjadi saat tiga orang satpam perusahaan di Air Hitam melakukan patroli keliling di lahan sawit. Di tengah perjalanan, mereka melihat ada warga SAD melakukan pencurian sawit. SAD melakukan penembakan berkali-kali ke arah satpam saat patroli. 

Kapolres Sarolangun, AKBP Sugeng saat dikonfirmasi membenarkan ada tiga orang satpam menjadi korban penembakan yang dilakukan SAD.

Usai Tembak Mati Kasat Reskrim, AKP Dadang Tembaki Rumah Dinas Kapolres Solok Selatan

"Ya benar ada satpam menjadi korban. Beruntung tidak ada korban jiwa hanya saja luka tembak di bagian tangan dan kaki," ujarnya Minggu 31 Oktober 2021.

Foto udara Kawasan Terpadu Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba Jambi di Lubuk Jering, Air Hitam, Sarolangun, Jambi, Rabu, 17 April 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Marahnya AKP Dadang saat Serahkan Diri Usai Tembak Mati Kasat Reskrim: Saya Makan Kau!

Sugeng menceritakan, sebelum melakukan penembakan, awalnya satpam melakukan penjagaan di pos 2 Desa Pematang Kabau, Kecamatan Air Hitam. Saat patroli, satpam melihat ada SAD sedang mencuri sawit di area perusahan. Satpam pun langsung melarang SAD mencuri sawit.

"Karena SAD tidak senang, Kamis 28 Oktober 2021 datang ke pos Satpam sambil melakukan hal-hal yang dilanggar hukum dan setelah itu langsung pergi," katanya.

Sugeng menyebutkan, puncak kemarahan SAD dan menembaki satpam adalah saat patroli pada jumat, 29 oktober 2021 sekitar pukul 16.00 WIB. Para satpam penjaga perusahaan lari karena ditembaki. Namun, kaki dan tangan mereka terluka akibat tembakan SAD. 

"Korban ditembak pakai senjata kecepek (rakitan) yang sering dipakai SAD. Karena peluru kecepek timah panas langsung dibawa ke rumah sakit sarolangun. Karena luka serius, tiga satpam pun dirujuk ke rumah sakit Kolonel Abundjani Bangko, Kabupaten Merangin," Katanya.

Terpisah, Kapolres Merangin AKBP Andy Purnamawan saat dikonfirmasi membenarkan ada pasien luka tembak SAD dirujuk dari rumah sakit sarolangun ke kerumah sakit Bangko yang saat ini pasien sedang dirawat intensif.

"Ya benar ada dan atas kejadian penembakan tersebut, Wakapolda Jambi, Brigjen Pol Yudawan Roswinarso langsung datang ke rumah sakit menjenguk tiga pasien sambil diskusi bersama keluarga dan pasien," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya