Jokowi Minta Pers Adaptif di Tengah Era Disrupsi Teknologi
- Twitter @jokowi
VIVA - Presiden Joko Widodo mengingatkan agar insan pers terus beradaptasi dengan perkembangan zaman yang begitu cepat berubah. Disrupsi teknologi salah satunya.
Jurnalisme Bijak
Menurut Jokowi, pers yang beradaptasi dengan cepat dan inovatif, juga harus diikuti dengan menganut paham jurnalisme secara bijak dan memerhatikan dampak ditimbulkan.
āJurnalisme tidak sekadar fakta tetapi juga memperhitungkan dampak, tidak sekadar good journalism, tetapi juga wise journalism,ā kata Jokowi pada acara Kongres ke-6 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) yang dikutip dari lamam Setkab.go.id, Minggu, 31 Oktober 2021.
Baca juga: Jokowi Harap G20 Perkuat UMKM dan Perempuan
Dukung Transformasi Kemajuan Bangsa
Jokowi mengatakan perkembangan media harus dapat mendukung transformasi kemajuan bangsa, serta berkontribusi untuk masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan. Munculnya platform baru mesti memperkuat nilai-nilai pemberitaan yang produktif.
āKehadiran berbagai platform media baru harus memacu para jurnalis lebih kreatif dan produktif, terus memperkuat value-nya sebagai penyebar informasi yang kredibel, meningkatkan kecermatan, menjaga independensi, dan objektivitas,ā Jokowi.
Jaga Kemerdekaan Pers
Jokowi juga menyampaikan bahwa pemerintah akan terus memegang teguh komitmen untuk menjaga kemerdekaan pers, serta membuka ruang untuk menyuarakan kepentingan publik. Kata Jokowi, kritik dianggap sangat penting di alam demokrasi.
āDan pemerintah akan menjawab dengan pemenuhan tanggung jawab agar membuahkan hasil yang diharapkan untuk kepentingan rakyat,ā kata Jokowi.
Terima Kasih pada Jurnalis
Pada kesempatan itu pula, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada para jurnalis yang telah membantu pemerintah dalam menyebarkan informasi terkait penanganan pandemi COVID-19 kepada masyarakat.
Peran jurnalis sangat strategis guna meningkatkan optimisme ke tengah-tengah masyarakat, apalagi di tengah banjirnya informasi di era saat ini. Jurnalis berperan menjaga informasi soal keakuratan dan kredibilitas suatu informasi.
āDi tengah banjirnya informasi, peran para jurnalis semakin penting, menjadi suluh dari kegelapan, menjaga situasi tetap jernih,ā kata Jokowi.