BNPB: Banjir di Kabupaten Bogor Surut

Ilustrasi perumahan yang terendam banjir.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA - Banjir yang sempat menerjang Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu malam, 30 Oktober 2021, dilaporkan telah surut. Pantauan BPBD Kabupaten Bogor melaporkan hujan deras menjadi salah satu pemicu luapan debit air Sungai Ciranggon.

"Selain itu, debit air tidak tertampung akibat adanya penyempitan di bagian hilir sungai," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui keterangan persnya, Minggu, 31 Oktober 2021.

Sebagian Warga Mengungsi

Muhari munuturkan laporan terkini yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa air sudah berangsur surut. Sebagian warga yang mengungsi sementara waktu telah kembali ke rumah mereka.

"Selanjutnya para warga membersihkan rumah dan lingkungan dari sampah yang terbawa banjir," ujarnya.

Baca juga: Empat Kecamatan di Luwu Paling Parah Diterjang Banjir dan Longsor

Evakuasi Mandiri

Pada kesempatan itu, lanjut dia, petugas BPBD mengimbau warga untuk segera melakukan evakuasi mandiri apabila terjadi hujan deras di kawasan tersebut.

"Wilayah yang terdampak banjir dengan ketinggian muka air 20 hingga 50 cm pada pukul 19.00 WIB ini berada di Desa Tlanjuk Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat," katanya.

Muhari mengatakan banjir berdampak pada 60 KK, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Saat banjir terjadi, petugas segera turun ke lapangan untuk memberikan pertolongan dan melakukan pendataan di wilayah terdampak.

"Warga diimbau untuk terus waspada dan siap siaga selama musim hujan. Prakiraan cuaca di wilayah Gunung Putri masih berpeluang terjadi dengan intensitas ringan hingga hujan petir dalam sehari ke depan," katanya.

Bogor Berpotensi Banjir

Muhari menambahkan berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten Bogor termasuk wilayah yang memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 37 kecamatan di kabupaten ini berada pada potensi bahaya tersebut.

"Kecamatan Gunung Putri termasuk wilayah dengan potensi ancaman bahaya tersebut," katanya.

Dia mengatakan BNPB telah meminta BPBD di seluruh provinsi untuk mengambil langkah kesiapsiagaan, khususnya pengaruh yang lebih buruk fenomena La Nina di musim hujan. Hal ini bertujuan untuk mencegah maupun menghindari dampak buruk bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, yang dipicu fenomena tersebut.

Banjir Rob di Jakarta Utara: 12.000 Jiwa Terdampak, Tujuh Titik Masih Tergenang

Menurutnya, kewaspadaan dan kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat ini menyikapi analisis informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi La Nina di Indonesia yang dapat terjadi pada periode Oktober 2021 hingga Februari 2022."Fenomena tersebut merupakan anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan," tuturnya.

Jombang Dilanda Banjir, Jumlah Pengungsi Terus Bertambah dan Mulai Terserang Penyakit
Wajah petugas Damkar bengkak usai evakuasi sarang tawon

Petugas Damkar Tetap Tersenyum Meski Wajah Bengkak usai Evakuasi Sarang Tawon

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor membagikan momen usai melakukan tugas evakuasi sarang tawon.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024