Keberadaan Stafsus Milenial Dinilai Belum Ada Manfaatnya
- vstory
VIVA – Perwakilan Persaudaraan Aktivis dan Warga (Pandawa) Nusantara, Andi Wahyudin menilai, belum ada manfaat dari keberadaan Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden saat ini.
Justru, menurut pria yang akrab disapa Wahyu itu, yang terdengar malah ada stafsus milenial melontarkan pernyataan kontroversial.
"Tidak ada kontribusi yang nyata dari stafsus milenial yang dirasakan kaum milenial, jadi lebih baik dibubarkan saja. Stafsus milenial ini nggak ada kontribusinya yang nyata, hanya menghabiskan anggaran," ujarnya dalam diskusi daring yang digelar Jakarta Journalist Center dengan tema 'Sumpah Pemuda 28 Oktober, Memasuki Revolusi 4.5', Jakarta, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Generasi milenial, lanjut Wahyu, dapat dikatakan kurang mendapat ruang kreatifitas saat ini. Keberadaan Stafsus Milenial Presiden juga belum menunjukkan kinerja yang berarti.
"Kami yang berharap stafsus milenial kontribusi yang banyak untuk kaum milenial. Dari mereka diharapkan ada wajah kebijakan untuk yang hadir bagi milenial," katanya.
Wahyu menegaskan, pemuda saat ini juga harus siap dengan segala perubahan guna menghadapi masa Revolusi Industri 4.5 dan itu harus dipicu oleh Stafsus Milenial Presiden tersebut.
Wahyu mengatakan, pemuda Indonesia harus mempersiapkan bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Pemerintah juga diminta mempersiapkan generasi milenial dengan membuka ruang kreatif.
"Soal perkembangan digital merupakan satu tantangan sangat membahayakan. Karena jika tidak dikontrol, internet bisa jadi dua mata pisau, bisa positif dan negatif," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Karang Taruna Papua Barat, Armando Rilon Idorway. Menurutnya, keberadaan Stafsus Milenial Presiden belum relevan dan belum dirasakan kinerjanya.
"Kalau untuk saya keberadaan stafsus milenial tak relevan di negara ini. Masih banyak pemuda lain yang lebih hebat," ujarnya.
Dalam webinar tersebut turut hadir juga Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto dan pemuda Indonesia berprestasi yang saat ini sedang studi di Chongqing University Tiongkok Kaula Fahmi.
Baca juga: Soal Gugatan Polusi Udara, Stafsus Presiden Beri Jawaban