Kapolri: Mural yang Berani Kritik Pedas Polri, Jadi Sahabat Saya
- Istimewa
VIVA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pemural yang menggambar mural kritik paling pedas terhadap institusi Polri akan dijadikan sahabat olehnya. Diketahui, acara mural yang digelar serentak di seluruh Polda ini mendapat apresiasi yang cukup tinggi dari pegiat seni.
"Masukkan tema kritikan tentang Polri, masyarakat silakan kalau mau berekspresi, berpersepsi tentang Polri. Positif boleh, negatif boleh karena ini bagian dari instrospeksi dari masyarakat. Jadi bukan identitas di data Polri, kalau berekspresi. Kalau gambar nya paling pedas itu juga akan kami terima, yang berani menggambar seperti itu jadi sahabat Polri, sahabat Kapolri, agar kami semakin dicintai masyarakat," ucap Kapolri, Sabtu 30 Oktober 2021.
Kapolri memastikan, Polri tidak anti kritik dari masyarakat terkait kinerja maupun berbagai peristiwa yang viral di media sosial. Mantan Kabareskrim Polri ini juga menyebutkan dalam kebebasan berpendapat di negara Indonesia yang di mana negara demokrasi sudah dilindungi konstitusi sesuai UU yang berlaku.
"UU mengatur dalam Pasal 28 Masyarakat diberikan kebebasan berekspresi. Polri menjunjung tinggi UU tersebut. Hal itu dituangkan dalam UU Nomor 9 Tentang Kemerdekaan atau Kebebasan Menyampaikan Pendapat di muka umum," kata mantan ajudan Presiden Jokowi ini.
Dalam zaman sekarang ini, jika dibandingkan dengan era orde sebelumnya dikatakan Sigit, saat reformasi kebebasan dibuka. Untuk sekarang masyarakat bebas menyampaikan ekspresi dan aspirasinya.
"Itu kita hormati. Ada hal-hal yang harus dihormati dalam menyampaikan kebebasan berekspresi, hak-hak orang lain harus kita hormati. Perkembangan teknologi informasi 4.0, kebebasan ini dituangkan dalam dunia maya atau cyber. Kemudian marak berbagai ekspresi positif ataupun negatif," jelas Sigit.