Adu Argumen Arteria dan Teuku Nasrullah Soal Penembakan KM 50 Cikampek

Politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan
Sumber :
  • TvOne

VIVA – Adu argumen antara Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan dengan Pakar Hukum Pidana Teuku Nasrullah, terjadi dalam acara Indonesia Lawyers Club yang tayang perdana di YouTube ILC, Jumat, 29 Oktober 2021. 

Komisi III DPR Minta Kapolri Tuntaskan Kasus Penembakan Paskibraka di Semarang

Perdebatan tersebut terjadi ketika Pakar Hukum Pidana Teuku Nasrullah, menyinggung kasus penembakan 6 laskar FPI di KM 50 Tol Cikampek. Peristiwa itu, kata Nasrullah, terjadi pada periode kedua Presiden Jokowi bersama dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Mulanya, Arteria Dahlan diberikan kesempatan berbicara menyampaikan argumennya mengenai kinerja dua tahun Jokowi-Ma'ruf. Arteria membanggakan penegakkan hukum yang berjalan baik tidak tumpul ke atas dan tajam ke bawah.

Siswa Tertembak di Semarang, Warga dan Satpam Tak Melihat Ada Tawuran di Paramount

"Yang tumpul katanya ke atas, satgas BLBI dihadirkan yang kemarin orang enggak berani. Yang bilang hanya tajam ke bawah kata siapa, kasus nenek Minah, di eranya Pak Jokowi, kasusnya kakek Sumiran di eranya Pak Jokowi, ini kan bagian daripada prestasi," kata Arteria, Jumat, 29 Oktober 2021.

Arteria Dahlan

Photo :
  • instagram
2 Jenderal Diperintahkan Kapolri untuk Turun Langsung ke Sumbar Terkait Kasus Polisi Tembak Polisi

Kemudian pernyataan Arteria itu ditanggapi oleh Nasrullah. Dia meminta agar Arteria tak hanya percaya lembaga survei, tetapi juga memerhatikan temuan dan data milik lembaga bantuan hukum seperti YLBHI Jakarta, dimana banyak yang menilai penegakkan hukum tidak berjalan baik.

Nasrullah kemudian mencontohkan salah satu kasus mengenai penembakan 6 laskar FPI di KM 50 Tol Cikampek. Peristiwa itu, kata Nasrullah, terjadi pada periode kedua Presiden Jokowi bersama dengan Wapres Ma'ruf Amin.

"Jangan lupa juga bahwa dalam periode kedua beliau ini dalam 2 tahun ini terjadi kasus KM 50 berapa lama kasus yang 6 orang hilang nyawa di jalan tol itu baru sampai ke pengadilan," kata Nasrullah.

Dia menambahkan, sampai saat ini sebagian besar publik tidak percaya dengan proses hukum yang sudah dilakukan terkait kasus penembakan di KM 50 tol Cikampek. Nasrullah ingin dalam penegakkan hukum mestinya tidak tebang pilih.

"Kemudian saya ingin katakan pemerintah sekarang dalam penegakkan hukum bukan tajam ke bawah tumpul ke atas, yang ada adalah tajam ke kiri tumpul ke kanan," kata Nasrullah.

Namun Arteria tidak terima dengan pernyataan Nasrullah. Sebab, menurut Arteria, apa yang dikatakan oleh Nasrullah tidak relevan. "Iya itu pendapat, tetapi saya katakan itu tidak relevan," ujarnya.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho

Buntut Penembakan Siswa SMK, Mabes Polri Kirim Propam dan Itwasum ke Semarang

Mabes Polri mengirim Tim Profesi dan Pengamanan (Propam) dan Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) buntut kasus penembakan yang menewaskan siswa SMK di Semarang.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024