Wake Up Call, Luhut Perintahkan Siaga Dampak La Nina
- Instagram/@luhut.pandjaitan
VIVA – Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan seluruh stakeholder saling berkoordinasi dan sinergi dalam mengantisipasi bencana La Nina.
La Nina adalah fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah melakukan deteksi dan peringatan dini mengantisipasi dampak La Nina.
“Harus segera diantisipasi dan disiapsiagakan upaya mitigasi dini oleh semua pihak dan kementerian atau lembaga,” kata Luhut melalui konferensi virtual pada Jumat, 29 Oktober 2021.
Menurut dia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Geologi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus saling koordinasi.
“Harus bersinergi untuk melakukan langkah-langkah pencegahan bencana hidrometerologi dari hulu hingga hilir,” ujarnya.
Luhut mengatakan antisipasi ini penting dilakukan agar tidak terdadak nantinya. Makanya, lakukan dan siapkan semua matriks rencana aksi agar sinergi dapat terlaksana secara efektif, cepat dan tepat. Kemudian, lakukan juga simulasi kesiapsiagaan yang sudah berkali-kali dilakukan.
Selain itu, Luhut juga meminta siapkan jalur komunikasi yang terintegrasi antara kementerian atau lembaga untuk mengefektifkan dan mempercepat koordinasi dan sinergi, serta memonitor dan update perkembangan informasi terkait La Nina dan cuaca ekstrem dari sumber resmi BMKG.
“Saya minta kita semua harus hati-hati, sudah ada peringatan dini dan akurasi BMKG dari waktu ke waktu saya lihat makin hebat. Oleh karena itu, kita semua mendengarkan wake up call ini,” jelas dia.