Hari Sumpah Pemuda ke-93, Pemerintah Disarankan Punya Resolusi Ini

Peringatan Hari Sumpah Pemuda (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Masyarakat Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober 2021. Peringatan tahun ini juga punya makna khusus karena di tengah pandemi COVID-19 yang belum selesai dan masih berlanjut.

Dari Sungai hingga Laut, Dampak Polusi Plastik pada Ekosistem Perairan

Terkait itu, sejumlah figur dari berbagai latar belakang menggelar diskusi 'Menemukan Kembali Indonesia' bertajuk Renungan Hari Sumpah Pemuda ke-93, di Jakarta, Kamis, 28 Oktober 2021.

Politikus Gerindra sekaligus penggagas diskusi Ferry Juliantono menilai perlu membangun kembali Indonesia di tengah terpuruknya kesakralan makna Sumpah Pemuda.

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

"Diskusi ini untuk membangun kembali tentang Indonesia yang dulu dengan Sumpah Pemuda.Membangun semangat untuk bersama mencapai tujuan kepentingan bangsa untuk semua rakyat Indonesia," kata Ferry, dalam keterangannya, Kamis, 28 Oktober 2021.

Diskusi perhimpunan menemukan kembali Indonesia.

Photo :
  • Istimewa
Senat AS Gagal Stop Penjualan Senjata Perang ke Israel tapi Teguran Keras untuk Biden

Menurut dia, saat ini yang terjadi justru kepentingan yang hanya dimiliki segelintir pihak. Bagi dia, kepentingan tersebut bagian dari oligarki.

"Hanya untuk segelintir orang saja memanfaatkan bangsa ini, dengan apa yang kita sebut dengan oligarki. Salah satu resolusi yang lahir dalam diskusi ini adalah untuk melawan oligarki ini, sehingga kembali pada Indonesia semua untuk Indonesia," jelas dia.

Pun, Ferry melanjutkan, saat ini diperlukan resolusi dalam rangka menjaga kepentingan nasional. Maka itu, penting kebijakan pemerintah yang mengutamakan kepentingan rakyat nasional. 

Dia menyinggung ada persepsi pemerintah sekarang yang dinilai berpihak kepada kepentingan China.

"Yang terjadi saat ini bagaimana terlalu subjektif, sebut saja terlalu memihak pada kepentingan China sehingga menimbulkan konsekuensi negatif bagi negara, seperti mengganggu kehormatan dan kedaulatan bangsa kita," jelas Ferry.

Dia bilang juga saat ini banyak pertambangan yang kemudian sekarang diambil alih oleh swasta.

Hal senada disampaikan seorang penggagas lainnya, Raslina Rasidin. Menurutnya, peringatan Sumpah Pemuda mesti jadi momentum untuk kembali menemukan Indonesia. 

"Saya sangat hargai niat dari lahirnya diskusi ini. Di mana tidak ada yang takut demi memulihkan kepentingan bangsa," tutur Raslina.

Raslina menyampaikan bersyukur atas forum lahir dari keberanian berbicara fakta. Kemudian, dilanjutkan untuk bertindak dan berbuat demi kepentingan bangsa.

"Kita mencoba untuk berbicara dan memberanikan diri untuk berbuat. Kita yakin Indonesia ke depan bisa lebih baik lagi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya