KPK Era Firli Raker di Hotel Mewah, Begini Sindiran Menohok Abraham

Abraham Samad.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad Yasir

VIVA – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad ikut menyoroti rapat kerja yang digelar jajaran pejabat KPK era Firli Bahuri di hotel mewah di Yogyakarta. Dia menyayangkan raker tersebut lantaran dihelat saat pandemi COVID-19.

Kirim Surat ke Kapolri dan Kompolnas, Tersangka Firli Bahuri Minta Kasus Pemerasan Dihentikan

Menurut Abraham, KPK seharusnya peduli terhadap kesulitan masyarakat akibat pandemi. Dia menyebut, raker tersebut merupakan bentuk pemborosan anggaran. Pun, ia bilang cara raker di hotel mewah itu seperti senang di atas penderitaan orang.

"Harusnya KPK punya kepedulian terhadap itu seperti orang susah makan, bukan justru sebaliknya bersenang-senang di atas penderitaan atau kesusahan banyak orang," kata Abraham kepada awak media, Kamis, 28 Oktober 2021.

Gerindra Dukung Maruarar Sirait Gelar Sayembara Rp8 Miliar untuk Tangkap Harun Masiku

Dia menceritakan, lembaga antirasuah semasa kepemimpinannya tidak pernah menggelar raker di luar daerah. Sebab, tidak sesuai dengan budaya integritas KPK. 

Pimpinan KPK Firli Bahuri

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin
MK Putuskan KPK Berwenang Selidiki Kasus Korupsi yang Libatkan Oknum Militer, Ini Kata Mabes TNI

Selain itu, bagi dia, kegiatan raker di hotel berbintang lima hanya menghambur-hamburkan anggaran.

Terlebih, kata dia, KPK selama ini telah menjadi role model kesederhanaan bagi lembaga-lembaga negara lain yang kerap menyelenggarakan raker serupa. Namun, Abraham menilai yang terjadi kekinian justru sebaliknya.

"Harus jadi role model. Kalau sekarang KPK-nya juga (raker) di hotel bintang 5 berarti fungsi KPK dalam mempertahankan budaya integritas jadi hilang," imbuhnya.

KPK era Firli Bahuri kembali disorot publik karena menggelar raker di Hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta. Raker itu dimulai sejak Rabu, 27 Oktober 2021 sampai Jumat, 29 Oktober 2021.

Kritikan sebelumnya juga disampaikan Indonesia Corruption Watch (ICW). Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana menilai cara KPK yang menggelar raker sebagai praktik pemborosan.

Dia bilang gaya KPK saat ini tidak mengherankan karena kerap dilakukan sejak Firli Bahuri jadi pucuk pimpinan lembaga anti rasuah tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya