Kasus Obrolan Grup WA Bupati Bojonegoro, Wabup Dipanggil Polda

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Gatot Repli Handoko
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto alias Wawan dipanggil Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan pencemaran nama baik pada Kamis, 28 Oktober 2021.  Wawan dipanggil selaku korban yang melaporkan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

“Memang hari ini ada kegiatan pemanggilan terhadap Wakil Bupati (Bojonegoro) untuk menambah keterangan yang ada,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Gatot Repli Handoko di Markas Polda Jatim di Surabaya pada Kamis.

Dia menjelaskan, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Beberapa ahli juga udah diundang dan dimintai pendapat. Gatot tidak menyebutkan apakah Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah selaku terlapor sudah dimintai keterangan atau baru akan dipanggil. “Ini masih proses,” ujarnya.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Wabup Wawan melaporkan Bupati Anna ke Polres Bojonegoro dengan tuduhan pencemaran nama baik. Laporan dilayangkan pada 9 September 2021. Saat itu, Wawan mengaku sudah dimintai klarifikasi selaku terlapor oleh penyelidik kepolisian. “Hari ini ada saksi-saksi [dipanggil untuk dimintai keterangan],” ujarnya.

Laporan bermula dari percakapan di grup WhatsApp terkait penanganan COVID-19. Perbedaan pandangan antara dua pimpinan itu soal COVID-19 bahkan berlangsung sejak Juli 2021 dan itu ditunjukkan di grup WA. “Di grup WA itu ada para jurnalis dan Forkopimda, ada juga Kapolres, Kajari,” kata Wawan dihubungi VIVA.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Tidak hanya di satu grup WhatsApp, tapi juga digrup lain yang di dalamnya ada para kepala dinas setempat. Wawan mengakui bahwa dia berbeda pandangan dengan Bupati Anna soal penanganan COVID-19. Di antaranya dia mengkritik soal data kematian COVID-19 yang dia nilai tidak sama dengan kenyataan. “Ada beberapa yang meninggal tapi dilaporkan satu,” ujarnya.

Markas Polda Jawa Timur di Surabaya.

Photo :
  • VIVA/Nur Faishal

Politikus PDIP itu juga mengungkapkan bahwa dia tidak pernah dilibatkan sama sekali oleh Bupati Anna dalam penanganan COVID-19. Bahkan, dia mengaku fotonya dalam jajaran pimpinan daerah juga dihilangkan. “Foto saya saja dihapus, kok,” tandas Wawan.

Wawan mengaku terpaksa melapor ke polisi karena komentar yang ditulis Bupati Anna di grup-grup WhatsApp sudah menyerang pribadi dan keluarganya. Menurutnya, itu sudah menyangkut harga diri. “Itu sudah menyangkut harga diri, dan pribadi anak-anak saya digitukan,” katanya.

Gara-gara perseteruan yang berujung ke ranah hukum itu, DPW Partai Kebangkitan Banga Jatim dan DPD PDI Perjuangan Jatim turun tangan, berupaya mempertemukan keduanya dan menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan. Diketahui, Bupati Anna adalah kader PKB, sementara Wawan kader PDIP.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya