Semua SD dan SMP di Batam Sudah Terapkan Belajar Tatap Muka

Sejumlah anak SD berangkat sekolah menggunakan kapal di Kota Batam, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA/YJ Naim

VIVA – Seluruh sekolah jenjang SD dan SMP di Kota Batam, Kepulauan Riau, sudah menerapkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah, seiring dengan melandainya kasus COVID-19 di kota itu.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyatakan terdapat 371 satuan pembelajaran SD dan SMP, negeri dan swasta, yang menjalankan pembelajaran tatap muka, sejak beberapa waktu lalu. "Semuanya dibuka, 100 persen," katanya di Batam, Rabu, 27 Oktober 2021.

Ia menyampaikan, kebijakan sekolah tatap muka diambil setelah kota itu ditetapkan sebagai level satu PPKM oleh Kementerian Dalam Negeri yang kemudian dituangkan dalam SE Wali Kota Batam.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Kebijakan belajar tatap muka diterapkan karena peserta didik membutuhkan interaksi dengan sesama teman. Sedangkan belajar dari di rumah tidak memungkinkan siswa bersosialisasi langsung dengan temannya.

"Yang penting ada sosialisasi dan interaksi dengan rekan sejawat," kata dia.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Menurut dia, proses belajar mengajar di Batam relatif berjalan baik. Sejak kebijakan itu diterapkan, relatif tidak ada kasus penularan virus corona di lingkungan sekolah. Proses pembelajaran tatap muka tetap dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Tiga hari yang lalu kami dapat arahan langsung dari Presiden Joko Widodo: titik krusial di satuan pembelajaran ada dua, yaitu area parkir dan kantin," kata dia.

Di Batam, kantin sekolah belum beroperasi, sehingga itu diharapkan dapat mencegah terjadinya penularan COVID-19. Selain itu, jam belajar juga dibatasi. Bahkan kegiatan belajar dibagi menjadi dua jadwal untuk mengurangi kerumunan di dalam kelas.

"Alhamdulillah, tren COVID-19 melandai, penerapan kebijakan tingkat sekolah menurut saya berjalan baik," kata dia. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya