Sukmawati Cerita Proses 66 Tahun Putuskan Pindah Agama ke Hindu

Sukmawati Sukarno membersihkan diri sebelum upacara Sudi Wadani
Sumber :
  • ist

VIVA – Putri Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri menceritakan pengalaman panjang dirinya akhirnya memutuskan untuk berpindah agama dari Islam ke Hindu. Sukmawati pindah ke agama Hindu tepat usia 70 tahun. Menurutnya, langkah dirinya berpindah keyakinan bukanlah waktu yang singkat.

Pilkada 2024, KPU Sebut Total DPT Provinsi Bali 3.283.893 Orang

"Ini merupakan suatu proses perjalanan panjang untuk menjadi hindu kurang lebih 66 tahun proses saya menjadi, memutuskan sebagai penganut kembali kepada agama leluhur," kata Sukmawati dalam konfrensi pers usai proses ritual berpindah agama di Bali, Selasa, 26 Oktober 2021.

Sewaktu kecil atau saat usia 4 tahun, dirinya bercerita bahwa sudah dicekoki budaya Bali baik tarian atau pun musik oleh sang nenek atau ibu dari ayahnya Soekarno, Ida Ayu Nyoman. Bahkan hingga dirinya sudah dewasa.

Praperadilan Ditolak, Polisi Tegaskan Pengungkapan Prostitusi Flame Spa Sesuai Prosedur

Bahkan, Sukmawati mengatakan kebudayaan Bali lah yang membuat dirinya kembali bersemangat menjalani hidup, apalagi paska sang ayah Soekarno meninggal dunia.

"Enggak tahu gimana ya ajaib ya itu magis gamelan itu suaranya bagi ibu jadi bersemangat lagi dan tidak lagi punya pikiran putus asa gitu loh. Jadi saya sampai usia di sini saya merasa sangat bersyukur berterimakasih kepada seni budaya Bali yang membuat saya mempunyai semangat hidup terus. Itulah beberapa kurang lebih nya background kenapa ibu Sukmawati kembali ke agama leluhur," ujarnya.

Maucash and FIFGROUP Launch Program to Support Religious Harmony in Bali

Selain pengalaman budaya, Sukmawati pun memceritakan pengalaman spiritual dimana saat dirinya melakukan kunjungan kerja (kunker) Partai Nasional Indonesia (PNI). Saat itu dirinya selalu melihat Presiden The Soekarno Center Arya Wedakarna pergi ke pura.

"Dari sisi agama doktor arya religius sekali, kemana-mana kunker beliau suka ke pura. Dia tanya Ibu mau ikut gak. Ini mempengaruhi dari sisi agama boleh juga," ujarnya.

Dari situ, dirinya pun mulai belajar sembahyang Hindu Bali. Ia pun merasakan lebih meresap jiwa dan raga saat melakukan sembahyang Hindu Bali.

"Itu mempengaruhi sekali. Jadi sekarang ibu tidak ada orang tua dan tak terikat kemauan orang tua untuk wajib mengajarkan islam. Suami tak ada yang sudah Islam jadi panggilan jiwa ibu seperti leluhur dan eyang putri yang awalnya hindu Bali. Jadi di usia ini saya ketetapan hati kembali ke agama Hindu," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya