34 Kali Gempa di Salatiga-Ambarawa, Ganjar: Siaga dan Tak Usah Takut

TNI dan Polri siapakan tenda untuk antisipasi jika warga mengungsi karena gempa.
Sumber :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Rentetan gempa yang terjadi di Salatiga dan Ambarawa dan sekitarnya sempat membuat panik warga setempat. Pasalnya, getaran gempa terus terasa hingga beberapa hari. 

Terpopuler: PPDB Berganti Jadi SPMB, Utusan Khusus Presiden Paling Tajir hingga Gempa Guncang Yogyakarta

Menurut Kepala BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie, gempa terjadi akibat aktifitas pergerakan sesar Merapi-Merbabu. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat di Salatiga dan Kabupaten Semarang tidak perlu takut dengan gempa yang terjadi. Meski begitu, mereka tetap diminta selalu siaga dengan perkembangan yang terjadi.

Berdampak Cuaca Ekstrem Akibat 3 Siklon Ini, BMKG Minta Diwaspadai

"Saya minta semua siaga. Yang di Kabupaten Semarang sudah menyiapkan, mereka membuat tenda-tenda. Sementara saya minta semuanya standby kalau nanti pergerakannya belum selesai. Masyarakat tidak usah takut," kata  Ganjar di kantornya, Senin, 25 Oktober 2021.

Warga di Ambarawa saat menerima bantuan di tenda.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno
Fenomena Tanah Bergerak Terjadi di Banjarnegara Akibatkan Jalan Ambles dan 16 Rumah Rusak Berat

Ia menambahkan, Dinas ESDM Jateng dan instansi lain memantau terus menerus untuk memberikan informasi harian. Terkait dampak dari gempa, ia mengaku hingga kini belum mendapatkan laporan.

"Belum dihitung apakah ada kerugian. Tapi sempat ada yang mengamankan di tenda di Kabupaten Semarang. Tapi saya belum tahu apakah mereka nginep atau tidak," katanya.

Seperti diberitakan, gempa terjadi secara beruntun di kawasan Salatiga dan Ambarawa sejak Sabtu lalu hingga Senin ini. Tercatat sudah 34 kali gempa swarm dengan magnitudo antara 3 hingga 3,4. 

Hal itu membuat sebagian warga yang khawatir kemudian tidur di tenda. Sebuah rumah sakit di Ambarawa juga sempat mengungsikan pasiennya. Sebagian daerah Salatiga dan Ambarawa, menurut data BMKG, memang berada pada jalur sesar gunung Merapi-Merbabu.


Laporan Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya