Upacara Pindah Agama Sukmawati Dibiayai Sukarno Center Bali

Sukmawati Soekarnoputri (kanan) bersama Ketua NU Jawa Timur, Hasan Mutawakkil Alallah, di Surabaya pada Rabu, 18 April 2018.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Putri Presiden Soekarno atau Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri akan menjalani ritual pindah keyakinan dari Islam ke Hindu pada 26 Oktober 2021. Rencananya, upacara tersebut digelar di Balai Agung Singaraja, Bali.

Sebelum Lengser, Biden Undang Presiden Israel ke Gedung Putih

Kepala Sukarno Center di Bali, Gusti Ngurah Arya Wedhakarna mengatakan persiapan acara pindah agama Sukmawati ke Hindu sudah hampir rampung. Menurut dia, kegiatan tersebut ditanggung semua oleh The Sukarno Center Bali.

“Kami dari Soekarno Center Bali diminta oleh Ibu Sukmawati langsung untuk menyiapkan semua teknis. Dari acara ritual, sajen-sajen, mengurus tentang ceremony administrasi dengan pariwisata Hindu. Semuanya disiapkan oleh kami,” kata Arya saat dihubungi VIVA pada Sabtu, 23 Oktober 2021.

Prabowo Makan Malam Bareng Menlu AS Blinken, Sempat Tanya Solusi untuk Palestina

Sukmawati Soekarnoputri melakukan ritual di Pura Bali

Photo :
  • Istimewa

Menurut dia, kegiatan pindah agama Sukma akan dilaksanakan secara sederhana dan terbatas mengingat situasi masih pandemi COVID-19. Dia mengatakan keluarga Sukmawati kemungkinan akan hadir dalam acara prosesi perpindahan agama tersebut.

Pilkada 2024, KPU Sebut Total DPT Provinsi Bali 3.283.893 Orang

Dia menyampaikan anak Sukmawati yang hadir mungkin Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara, Gusti Raden Ayu Putri Agung Suniwati dan Muhammad Putra Perwira Utamamerestui.

“Keluarganya hadir terutama putra-putri beliau, kita mengundangnya terbatas sekali. Kita sampaikan pemberitahuan ke Presiden, sesuai dengan perintah Ibu Sukmawati tapi undangannya terbatas dan prokes, sederhana acaranya,” ujarnya.

Arya sebelumnya menjelaskan alasan Sukmawati kembali memeluk agama Hindu. Dia mengatakan, Sukmawati memutuskan pindah agama ke Hindu karena mengikuti jejak neneknya atau ibunya Soekarno, Nyoman Rai Srimben.

“Jadi, Ibunda Bung Karno kan asalnya Balai Agung agung, seorang wanita Hindu Bali. Beliau pindah agama ini mungkin mengikuti jejak neneknya,” kata Arya.

Arya mengatakan sudah hampir 19 tahun mendampingi Sukmawati di Bali. Dari yang ia ketahui, Sukmawati memang suka datang ke pura-pura tempat ibadah umat Hindu. 

Bahkan, kata dia, sembahyang Sukmawati juga sudah seperti kejawen atau Hindu. “Beliau juga suka berdiskusi dengan para pendeta,” tuturnya.

Kemudian, dia mengatakan Sukmawati juga sudah lama tinggal di Bali. Pada saat zaman Orde Baru, Sukmawati sudah tidak asing lagi dengan Bali.

“Selain karena neneknya Bali, beliau tinggal di Bali sejak remaja untuk melatih tari Bali. Jadi saya rasa ini perjalanan yang spiritual cukup lama,” jelas dia.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya