Kekerasan Seksual terhadap Anak di Jambi Meningkat Selama Pandemi

Ilustrasi masyarakat dari berbagai aliansi melakukan aksi damai bertajuk stop kekerasan seksual anak. Aksi digelar di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Kekerasan terhadap korban di bawah umur khususnya yang terjadi di Kota Jambi sangat meningkat selama pandemi COVID-19. Ada sebanyak 59 kasus yang di antaranya ada 28 yang menjadi korban kekerasan seksual. 

Temuan Mengejutkan Kasus Bocah Tewas Diduga Diperkosa Ayahnya di Jaktim

Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Jambi, Rosa Rosiliwati saat dikonfirmasi membenarkan angka kekerasan seksual terhadap di bawah umur meningkat pada tahun 2021 dibandingkan dengan 2020 lalu.

"Korban seksual berawal dari kenalan dari media sosial, anak perempuan yang tidak kenal dengan laki-laki khususnya dewasa mau saja pergi diajak jalan hingga sampai ke hotel dan si korban mau saja melakukan ketika diajak oleh kenalan," ujar Rosa pada Sabtu, 23 Oktober 2021.

Mengintip Perayaan Hari Ibu di Berbagai Negara, Ada yang Sampai Pergi ke Pemakaman

Rosa menyebutkan korban seksual selama pandemi dari Januari hingga oktober 2021 ada sebanyak 28 orang dan selebihnya adalah kasus kekerasan fisik dan psikis. Oleh karena itu dia berharap kepada orangtua kandung anak selalu menjaga dengan baik. Orangtua harus mendidik agar anak-anak mereka tidak terpengaruh hal buruk terutama dengan media sosial yang kian gencar.

"Ada juga baru kenalan di handphone langsung dan menjadi korban seksual. Tidak sampai di situ, ada juga dibawa ke semak-semak namun tidak diperkosa alias diperlihatkan kemaluan kepada korban sehingga korban trauma," kata dia.

Ngamuk Anaknya Dihina Netizen, Jennifer Coppen: Gua Cari Lo!

Rosa menceritakan, kasus kekerasan pada anak boleh dikatakan seperti fenomena gunung es. Artinya yang terungkap hanya sebagian kecil jumlahnyasa dan yang terjadi sebenarnya lebih banyak dari yang tercatat. Sementara adanya peningkatan data diketahui setelah banyaknya melapor ke PPA. 

"Banyak kasus di bawah tapi hanya terlihat sedikit karena masyarakat Kota Jambi belum tahu untuk melapor. Sedangkan sekarang sudah mulai banyak tahu," kata dia.

Rosa menyebutkan terkait kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur pihaknya akan menyosialisasikan program yang telah disusun oleh UPTD Pelindungan Anak dan Perempuan (PPA) Kota Jambi kepada masyarakat. Hal itu perlu dilakukan agar masyarakat makin paham melindungi anak.

"Pada tahun ini program Pitamolin (Pelayanan Pemberian Informasi, Konsultasi di Mobil Perlintasan) dengan cara datang ke sekolah-sekolah untuk mendengarkan keluhan anak dibawah umur dan pihak PPA akan menyelesaikan masalah terungkap," katanya. 

Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin dalam Apel Kesaktian Panca

GP Ansor Kutuk Arogansi Polisi Banting Warga saat Jemput Keluarga di Pelabuhan Ambon

Gerakan Pemuda Ansor menyayangkan arogansi anggota polisi yang membanting warga saat ingin menjemput keluarga di Pelabuhan Yosudarso, Ambon, Maluku.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024