Polisi Sebut Bentrokan di Jayapura antara Warga Asli dengan Pendatang

Ilustrasi: seorang polisi bersiaga menyusul bentrokan antarkelompok warga
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Kepala Polres Jayapura Kota Kombes Gustav R Urbinas menjelaskan peristiwa bentrokan antarkelompok warga di kawasan Jalan Baru, Abepura, Jayapura, Papua, pada Rabu malam, 20 Oktober 2021. Menurut dia, bentrokan terjadi antara warga Papua dengan masyarakat pendatang.

Nyoblos Bareng Istri Ditemani Cucu, Rano Karno Mau Silaturahmi ke Warga Keliling TPS Sekitar Rumah

"Kedua warga yang terlibat keributan yakni kelompok masyarakat Papua yang berada di belakang Ramayana dengan kelompok masyarakat pendatang yang berdomisili di sekitar Jalan Baru Abepura," kata Gustav saat dihubungi wartawan pada Kamis, 21 Oktober 2021.

Namun, ia menegaskan bentrokan itu tidak terkait dengan suku yang ada di Papua melainkan bentrokan murni karena kedua kelompok memang saling menyerang.

Nyoblos Bareng Istri dan Anak, Pramono Anung Minta Warga Jakarta Gunakan Hak Pilihnya

Bentrokan terjadi pada pukul 21.20 WIT, saat seorang warga Papua hendak berobat terapi di kios dekat kelompok pendatang. Lalu, orang Papua itu mengaku kepada masyarakat di kampungnya bahwa dia habis dikeroyok yang memicu kericuhan di kios.

"Setelah melakukan pelemparan ke kios, masyarakat sekitar yang berjualan melihat itu dan spontan merespons untuk membantu, sehingga terjadilah saling lempar," ujarnya.

Pemuda Katolik Gelar Doa Bersama Agar Pilkada Serentak Besok Damai dan Rukun

Menurut dia, atas peristiwa itu ada tiga orang korban dari unsur warga pendatang mengalami luka ringan dan tengah mendapat perawatan medis di RS Angkatan Laut Hamadi, sementara dua orang asli Papua terluka dan tengah dirawat di RS Bhayangkara.

"Lukanya ada yang kena lempar dan yang satunya kena panah di lengan namun sudah dilakukan operasi ringan untuk dicabut, sementara dua orang tersebut sedang beristirahat di RS Bhayangkara," katanya.

Ilustrasi/personel polisi melakukan penyisiran kampung setelah bentrokan warga.

Photo :
  • VIVA.co.id/Herliyanto

Gustav meminta masyarakat untuk tidak mengembangkan kabar bentrokan itu menjadi isu yang membuat situasi tidak kondusif. Selain itu, polisi mengimbau agar tidak ada pihak yang memprovokasi dan memercayakan kepada polisi untuk proses hukumnya, menyusul situasi di lokasi yang mulai kondusif.

"Kalaupun kedua belah pihak ingin proses hukum, ya, kita akan proses hukum. Makanya dari awal kita akan memintai keterangan dulu, termasuk kita akan cek yang diobati dan akan meminta visum masing-masing," ujarnya.

Pilkada Serentak 2024

Hari Ini Pilkada 2024 Digelar Secara Serentak, Warganet Bagikan Momen Nyoblos

Hari ini Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 digelar secara serentak di seluruh Indonesia. Melibatkan 202 juta penduduk yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024