Perkebunan Sawit Bersertifikasi Rambah Hutan Ancam Orangutan-Harimau
- bbc
Bagi harimau, sebanyak 148.839 hektare kawasan hutan yang merupakan habitat mereka dikonversi menjadi perkebunan sawit. Populasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) kini hanya berkisar 600 ekor saja.
Getty Images
Populasi orang utan terus menyusut, salah satu penyebab utamanya adalah deforestasi.
Selain hewan-hewan liar, dibabatnya hutan primer — atau hutan hujan yang masih tidak terganggu — mengandung karbon dalam jumlah tinggi. Sawit, menurut penelitian yang diterbitkan pada 2018, mengandung jauh sedikit karbon.
Baru-baru ini, penelitian yang menyeluruh terhadap konversi hutan menjadi sawit di Provinsi Jambi, Sumatera, menghasilkan kerugian karbon sebanyak 173,5 metrik ton karbon per hektar.
Secara keseluruhan, ketika hutan primer dibuka demi kelapa sawit, banyak kandungan karbon yang hilang.
`Jika tidak ditindak, mau jadi apa?`
Sebelum laporan ini dirilis, Greenpeace mengaku telah menghubungi perusahaan-perusahaan sawit yang perkebunannya ditemukan oleh mereka tumpang tindih dengan kawasan hutan.
"Sebanyak 17 perusahaan menandatangani balasan bersama," kata Arie Rompas, dari Greenpeace Indonesia.
Mereka mengklaim telah "patuh kepada peraturan dan perundang-undangan Indonesia yang berlaku terkait penggunaan izin lahan untuk perkebunan kelapa sawit".
"Jawaban ini tampaknya dirancang dengan seksama agar menghindar dari tuduhan tidak patuh hukum, terutama Undang-Undang Kehutanan," kata Arie.