Muncul Klaster Sekolah, Jokowi Minta Pemda Jangan Kendur

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana di Water Front, Labuan Bajo.
Sumber :
  • Instagram @jokowi / Agus Suparto

VIVA – Presiden Joko Widodo mengingatkan pemerintah daerah supaya secara ketat mengawasi protokol kesehatan yang ada di sekolah. Menurut Presiden, menerapkan protokol kesehatan bukan pekerjaan mudah.

Soal Keterlibatan ‘Partai Cokelat’ di Pilgub Jateng, Jokowi: Dibuktikan Saja

Hal ini disampaikan Presiden saat memberikan pengarahan pada acara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Otonomi Expo 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, hari ini.

“Betul-betul cek betul kesiapan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan betul-betul dijalankan karena mengelola anak SD bukan hal mudah. Satu, dua mulai sudah ada yang terpapar lagi,” kata Jokowi, Rabu 20 Oktober 2021.

Tanggapi PDIP, Haidar Alwi Minta Pihak yang Kalah Pilkada Legowo

Baca juga: Cegah Aksi Oknum Polisi Nakal Terulang, Mabes Polri Instruksikan Ini

Selain itu, Kepala Negara juga menginstruksikan, agar Pemerintah Daerah terus masif menggelar vaksinasi bagi para pelajar. Ini seiring sudah dibukanya pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah diizinkan oleh Pemerintah. Ditegaskan oleh Jokowi, manajemen dan kontrol di lapangan sangat penting.

Respons Jokowi soal Ridwan Kamil Kalah dengan Pramono Versi Quick Count Sementara

“Kontrol lapangan harus terus dilakukan utamanya sekarang berkaitan dengan sekolah Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Dicek betul kesiapan sekolah,” ujarnya.

Presiden Jokowi.

Photo :
  • Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.

Jokowi menyampaikan, kepada seluruh Pemerintah daerah supaya kewaspadaan tidak boleh kendur meski kasus harian trennya tengah menurun. Ia berkaca dari sejumlah negara lain yang lengah sehingga kasus hariannya pun merangkak naik.

Begitu juga kesiapan di fasilitas kesehatan hingga obat-obatan bagi pasien COVID-19. Ketika ada yang orang terpapar, maka tindakan tracing, testing dan treatment harus perlu digalakkan demi menekan penularan virus lebih jauh.

“Kita tidak mau itu terjadi di negara kita,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya