Bahaya H2SO4 yang Tumpah di Tol Tangerang-Merak, Pernah Lukai Novel
- Dokumentasi Polda Banten.
VIVA – Cairan zat kimia yang tumpah dari tangki milik PT Sulfindo Adiusaha mengandung zat bernama H2SO4 atau asam sulfat. Keganasan asam sulfat atau air keras itu sebagaimana cairan yang disiramkan untuk menyerang penyidik KPK kala itu Novel Baswedan. Wajahnya pernah disiram air keras hingga merusak salah satu matanya.
Akibat serangan itu, wajah dan mata Novel rusak hingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit dalam waktu yang cukup lama.
Diketahui asam sulfat yang dibawa oleh truk tangki yang mengalami kecelakaan beruntun di tol Tangerang-Merak (Tamer), KM 74.900. Hal ini juga dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Banten, AKBP Shinto Silitonga.
Dia mengingatkan, jika cairan asam sulfat mengenai anggota tubuh manusia bisa mengakibatkan iritasi dan luka parah. Apabila terhirup maka napas akan terasa sesak dan akan bisa mengganggu saluran pernapasan. Oleh karena itu diketahui Unit Kimia, Biologi dan Radiasi (KBR) Brimob Banten harus menggunakan pakaian khusus untuk mengambil sampel dan mengevakuasi para korban maupun kendaraan yang terlibat kecelakaan.
"Berdasarkan data dan alat yang mereka gunakan maka cairan kimia itu bernama H2SO4 atau asam sulfat. Karena bersifat asam maka hal tersebut dapat mengakibatkan iritasi, melukai orang yang menyentuh pada bagian tubuhnya tanpa peralatan khusus. Ketika berada di sekitar itu, ketika menghirup udara cukup lama juga akan mempengaruhi pernapasan," kata Kabid Humas Polda Banten Shinto Silitonga di RS Sari Asih Kota Serang, Banten, Senin 18 Oktobet 2021.
Namun hngga kini, polisi belum menerima laporan adanya masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat tumpahan cairan asam sulfat maupun asapnya. Polisi mengatakan, apabila ada warga yang terpapar, bisa segera berobat dan melapor ke Kepolisian terdekat.
Shinto juga memastikan para korban luka maupun meninggal bukan karena paparan zat kimia asam sulfat tersebut.
"Kami terbuka menerima informasi, jika ada masyarakat sekitar, pengguna jalan yang terimbas dari kecelakaan cairan tersebut," kata dia.
Dari total 28 korban luka dan satu meninggal, kini tersisa lima orang yang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Di antaranya ada korban yang mengalami luka di kepala dan bagian dada.
"Di RS Sari Asih dari tujuh korban, tersisa satu pasien dirawat. Sedangkan di RSUD Serang dari 21 korban, ada empat pasien yang dirawat di IGD," kata dia lagi.