Daryono: Gempa M 4,8 Bali Merusak, Picu Longsor dan Reruntuhan
- tvOne
VIVA – Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono menyatakan, gempa bumi magnitudo 4,8 yang berpusat di Karangasem, Bali, sangat merusak.
Gempa Rendang Karangasem Bali M 4,8 tadi pagi tidak hanya berdampak menimbulkan kerusakan bangunan rumah, tetapi gempa ternyata juga memicu dampak ikutan (collateral hazard) seperti longsoran dan runtuhan batu di beberapa tempat, tulis Daryono di akun Twitternya @DaryonoBMKG.
“Gempa kecil kok merusak? Ini karena gempa dangkal, bangunan di bawah standar, efek tanah lunak endapan lahar akan mengamplifikasi guncangan gempa, dan efek topografi perbukitan pemicu collateral hazard dampak ikutan berupa longsoran dan runtuhan batu,” katanya.
Dia kemudian memperlihatkan sejumlah foto tanah longsor dan timbunan batu akibat gempa yang terjadi pada pukul 03.18 WIB itu. Daryono juga mengunggah sejumlah foto kerusakan sejumlah bangunan.
Menurutnya, setelah gempa pertama masih terjadi sejumlah gempa susulan hingga pukul 7.30 WIB.
"Hingga pukul 7.30 WIB pagi ini, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada 3 aktivitas gempa susulan (aftershock) magnitudo 3.8 (dirasakan di Karangasem III MMI), magnitudo 2.7, dan magnitudo 1.7 yang terjadi pada pukul 03.52.53 WIB," tulis dia.
Gempa bumi berkekuatan M 4.8 mengguncang wilayah Bali dan Lombok pada pukul 3.18 WIB.
BMKG menyebutkan episenter gempa terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km barat laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km.