Alami Pusing dan Memar, Mahasiswa yang Dibanting Polisi Dirawat di RS

MFA (20), mahasiswa yang mendapat tindak kekerasan dari Brigadir NP.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly

VIVA – MFA (20), mahasiswa yang mendapat tindak kekerasan dari Brigadir NP menjalani pemeriksaan kesehatan di Ciputra Hospital, Panongan, Kabupaten Tangerang. MFA didampingi langsung oleh orang tuanya.

Terpopuler: Detik-detik Tawuran Mencekam, Kronologi Polisi Tembak Polisi

Selain itu, MFA juga ditemani Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro.

MFA melakukan cek pemeriksaan karena kondisi kesehatannya dikeluhkan ada pusing di bagian kepala, nyeri di bagian tengkuk juga pundak.

Sosok AKP Dadang Iskandar Pelaku Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Berapa Hartanya

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, MFA saat ini harus rawat inap di rumah sakit tersebut untuk mempersiapkan diri menjalani general check up.

"Dia harus rawat inap untuk persiapan general check up. Nanti akan jalani pemeriksaan. Salah satunya ada cek darah juga. Ini untuk memastikan kondisinya," kata Ahmed dikutip pada Jumat, 15 Oktober 2021.

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Seorang mahasiswa kejang-kejang dalam aksi unjuk rasa di Tangerang

Photo :
  • VIVA/Sherly

Sementara, sebelum di Ciputra Hospital, MFA juga melakukan cek kesehatan dan kondisinya di Rumah Sakit Harapan Mulya, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Komite Medik Rumah Sakit Harapan Mulya, dr Effie Koesnandar, menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan, nyeri atau pusing yang dialami MFA bisa disebabkan komorbid atau penyakit penyerta yang dialaminya.

"Jadi, ternyata MFA ini ada komorbidnya, dan sedang menjalani pengobatan juga. Dan, gejala yang dirasanya kini sama dengan gejala komorbidnya. Tapi, untuk memastikan lebih jelas, kita minta untuk general check up," jelasnya.

Lanjut dia, memang ditubuh MFA terdapat memar di bagian leher dan pundak. Hal itu diduga pasca kekerasan yang dialaminya oleh Brigadir NP.

"Ada memar di lehernya, pundak juga, dan untuk memastikan secara detail, harus general check up," kata dr Effie.

MFA sebelumnya sudah menjalani pemeriksaan dan dinyatakan baik. Hal ini tak ada keretakan atau faktur, usai dibanting oleh Brigadir NP.

Usai kekerasan yang dialaminya pada Rabu, 13 Oktober 2021 itu, MFA sudah beraktifitas menjalani proses perkuliahannya di kawasan Serang, Banten pada Kamis, 14 Oktober 2021.

Sebelumnya, MFA dibanting Brigadir NP saat unjuk rasa di depan kantor Pemkab Tangerang. Saat itu, MAF bersama mahasiswa lainnya menggelar unjuk rasa menyuarakan kritikan terhadap kebijakan Bupati Tangerang, Ahmad Zaki Iskandar.

Saat aksi unjuk rasa ricuh, Brigadir NP yang berpakaian hitam memiting MFA sambil berjalan kemudian membanting tubuhnya ke jalan. Bantingan yang tampak keras itu sampai membuat mahasiswa sampai kejang-kejang. 

Aksi Brigadir NP itu menuai kecaman keras. Masyarakat mengkritik Polri dan mempertanyakan sikap humanis aparat dalam menangani unjuk rasa.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya