Cari Sinyal untuk Main Game, Abu Bakar Tewas Diterkam Harimau

BKSDA menyiapkan kandang jebak untuk menangkap Harimau Sumatera. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah (Padang)

VIVA – Warga kembali menjadi korban terkaman hewan buas harimau di Jambi. Sebelumnya warga Desa guguk, Merangin, Jambi tewas diterkam, kali ini seorang pemuda bernama Abu Bakar, 20 tahun, warga Renah Pembarap, yang jadi korban terkaman harimau.

Anak Singa Jantan Lahir, Taman Safari Bakal Minta Izin Dinamai Prabowo

Informasi dihimpun VIVA, kejadian itu karena korban bersama rekannya mencari sinyal ke bukit Tamenit, Desa Air Batu, Kecamatan Renah Pembarab. Saat itu, korban duduk di tepi jalan menghadap semak-semak sambil bermain game.

Namun, mendadak muncul harimau dari depan dan langsung menerkam korban sampai menyeretnya ke dalam semak. Sementara, rekan korban yang mengetahui peristiwa itu langsung kabur menuju desa sambil melaporkan ke warga lainnya. 

5 Game Terlaris Sepanjang Masa, Gak Nyangka Ini Peringkat Satunya

Kapolres Merangin, AKBP Irwan Andy Purnamawan membenarkan korban tewas saat cari sinyal untuk main game. Pun, pihak keluarga korban sudah membawa jasad korban ke rumah untuk dimakamkan. Irwan menyampaikan sampai saat ini korban terkaman harimau sudah tiga orang.

"Satu orang selamat dicakar dan dua orang meninggal karena diterkam harimau," ujarnya. 

Honda PCX Cyber Trance Tampilkan Gaya Hidup Gaming dan E-Sport

Harimau di kandang (Foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/Vicky Fazri

Irwan menceritakan, korban diterkam harimau sekitar pukul 17.15 wib di Bukit Tamenit, Desa Air Batu. Kejadian itu terjadi pada Rabu, 13 Oktober 2021.

Korban ditemukan oleh pihak masyarakat di dalam semak-semak sekitar pukul 18.30 wib dalam keadaan meninggal.

"Tepat sekitar pukul 17.15 sinyal dapat lalu bermain game. Saat duduk secara mendadak muncul harimau dari depan korban dan langsung menerkam korban," jelas Irwan.

Terpisah, Kapolsek Renah Pembarap, Iptu Mulyono menjelaskan korban Abu Bakar tewas karena luka terkaman cakar di bagian leher dan tangan.

Mulyono mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Area lokasi yang jadi harimau berkeliaran sudah dipasang kamera trap. Begitupun perangkap juga sudah dipasang dalam hutan.

"Kita minta kepada masyarakat saat sore hari sekitar pukul 17.00 wib sampai jam 06.00 wib jangan masuk kebun dulu," kata Mulyono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya