Terima Bantuan Langsung dari Airlangga, PKL di Mataram Menangis

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan bantuan kepada seorang PKL.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA - Pedagang kaki lima (PKL) di Kota Mataram, Nurjanah (42), menangis haru saat menerima bantuan tunai untuk Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW) dari pemerintah, yang diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Pedagang jus dan minuman segar ini mengaku bahagia dan tak menyangka bisa bertemu dan diberikan bantuan secara langsung oleh Airlangga.

"Sangat bahagia, tidak disangka-sangka kita ketemu langsung sama Pak Menterinya. Sangat bahagia sekali, sampai saya terharu," kata Nurjanah di sela-sela acara penyerahan BT-PKLW di Taman Sangkareang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 14 Oktober 2021.

Nurjanah mengaku menangis lantaran bersyukur dan berterima kasih kepada Airlangga karena baru kali ini ia mendapatkan bantuan dan langsung diberikan oleh seorang menteri.

"Saking bahagianya, karena baru kali ini kita dapat bantuan selama tujuh tahunanlah. Iya, terima kasih banyak Pak Airlangga. Mudah-mudahannya kedepannya kita bisa dapat bantuan lagi," katanya.

Pendapatan Turun Drastis

Nurjanah bercerita selama pandemi pendapatan yang ia dapat dari usahanya tersebut menurun drastis. Perharinya setengah dari dagangannya tidak laku terjual selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diberlakukan.

"Yang sebelum PPKM kita dapat kadang Rp500 ribu, setelah PPKM ini berubah menjadi Rp200 ribu, kadang Rp50 ribu. Jadi berdampak sekali selama PPKM ini," katanya.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan bantuan kepada seorang PKL.

Photo :
  • Istimewa.

Ibu tiga anak ini mengatakan akan menggunakan bantuan dari pemerintah tersebut untuk menambah modal usahanya. Ia berharap dengan bantuan tersebut usahanya bisa berkembang lebih maju lagi.

"Terima kasih atas bantuannya. Semoga usaha saya bisa berkembang lagi," katanya.

Senada dengan Nurjanah, I Wayan Wiarta (66), PKL lainnya yang mendapat bantuan, mengatakan akan menggunakan bantuan untuk menambah modal usaha. Usahanya sempat terimbas akibat adanya pandemi COVID-19.

"Kena corona itu parah. Sebelumnya sehari itu bisa 700rb tapi karena corona turun drastis 100-200rb. Bahkan pas awal corona pernah gak dapet uang sama sekali karena tidak ada yang beli dagangan saya. 10 ribu sehari aja," kata I Wayan.

Keliling Sapa PKL

Airlangga didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dan Wali Kota Mataram Mohan Roliskana menyalurkan bantuan BT-PKLW kepada beberapa Pedagang Kaki Lima ( PKL ) dan Pemilik Warung (PW) yang ada di Kota Mataram, NTB. Kegiatan yang diadakan di Taman Sangkareang tersebut dihadiri oleh sekitar 70 PKL/PW yang telah didata oleh Polresta Mataram dan Kodim 1606/Mataram.

“Per hari ini, jumlah bantuan yang telah tersalurkan di seluruh Indonesia sebanyak ± 240 ribu atau 24% dari total target penyaluran. Mekanismenya selama ini yaitu petugas Polri dan TNI akan terjun langsung untuk mendata dan melakukan verifikasi PKL dan PW yang berhak menerima bantuan BT-PKLW. Calon penerima yang telah terdata dan terverifikasi itu akan menerima undangan pengambilan bantuan di Kantor Polres atau Kodim setempat,” kata Airlangga.

Isu Kelompok Rentan Mesti Bisa Dipertimbangkan Cagub dalam Programnya Jika Menang Pilkada

Airlangga juga menyaksikan simulasi pendataan BT-PKLW oleh personel TNI/Polri dan menyalurkan langsung kepada 5 perwakilan penerima secara simbolis. Ia kemudian berkeliling menyapa para PKL dan PW yang tempat berdagangnya berada di sekitar taman tersebut, dan diakhiri dengan melakukan dialog dengan beberapa orang di antaranya.

Program BT-PKLW merupakan termasuk dalam Klaster Perlindungan Sosial (Perlinsos) di Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Program ini untuk melengkapi program pemerintah yang sudah berjalan selama ini. Program ini berupa penyaluran bantuan uang tunai kepada pedagang kaki lima dan pemilik warung melalui personel TNI dan Polri.

Sebelum Disepakati, Baleg DPR Sebut Ada 299 RUU Masuk Usulan
Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan bahwa Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran paham khilafah di tengah perhelatan Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024