Bikin Merinding, Pami Nyaris Tewas Diterkam Harimau di Kebun Karet
- VIVA/Vicky Fazri
VIVA – Pami, (52), seorang warga Dusun Margo Mulio, Desa Marus,Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi nyaris tewas diterkam harimau di kebun karet. Korban saat itu tengah memotong karet di kebun.
Informasi yang dihimpun VIVA, awal kejadian diketahui saat korban dan suami korban memanen karet di kebun. Namun, saat korban berjalan sambil menggendong keranjang karet, secara mendadak dari belakang korban muncul seekor harimau. Hewas buas itu pun langsung menerkam.
Pami beruntung, karena sang suami yang mengetahui langsung berteriak minta tolong. Ketika itu, suami juga berusaha mengusir harimau yang akhirnya pergi.
Pami, warga Jambi yang jadi korban terkaman Harimau.
- VIVA.co.id/Syarifudin Nasution
Kapolres Merangin, AKBP Irwan Andy Purnamawan, menyampaikan Pami mengalami luka di bagian tubuh imbas terkaman harimau. Tubuh Pami yang terluka di bagian bokong dan tangan sebelah kiri.
"Saat setelah kejadian, korban langsung trauma karena melihat harimau secara langsung hingga sampai dicakar," ujarnya.
Irwan menyebut, atas kejadian peristiwa itu, Polres Merangin langsung berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk melakukan pengecekan di tempat kejadian karena sudah membuat resah masyarakat.
"Kita sudah komunikasi dengan BKSDA agar menangkap harimau karena sudah membuat resah masyarakat," jelas Irwan.
Sementara, Kepala seksi konservasi wilayah 1 Bangko BKSDA Jambi, Udin menyebut korban mengalami luka serius akibat cakaran harimau. Ia bilang pihaknya akan memburu harimau yang masih berkeliaran tersebut. Sebab, keberadaan hewan buas itu membuat masyarakat beraktivitas menjadi panik dan takut.
"Dari pihak BKSDA akan berusaha menangkap harimau yang sudah menjadi konflik terhadap masyarakat desa di Kabupaten Merangin," ujar Udin saat dikonfirmasi terpisah.
Menhub Dudy Proyeksikan Potensi Pergerakan Masyarakat pada Momen Nataru Capai 110,67 Juta Orang
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa Pemerintah memproyeksikan potensi pergerakan masyarakat selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
