RSSA Malang Kini Rawat 8 Pasien COVID-19, Terendah Selama Pandemi

Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)

VIVA – Salah satu rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Jawa Timur, Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang mencatatkan angka pasien positif terendah sepanjang pandemi sejak 2020 lalu. Saat ini hanya ada 8 pasien yang dirawat, 7 di ruang biasa dan 1 orang di ruang ICU. 

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Kabid Pelayanan Medik RSSA Kota Malang, Dokter Widodo Mardi mengatakan, penurunan kasus COVID-19 terjadi sejak akhir Agustus 2021. Dari 268 bed yang disiapkan oleh RSSA hanya 7 bed yang terpakai. 

"Artinya banyak bed yang sudah kosong sehingga kita perlu strategi untuk pemanfaatan ruangan yang sudah kosong tersebut. Sekarang terendah secara keseluruhan dari tahun kemarin (pandemi) hanya 8 pasien COVID-19 ini terendah," kata Widodo, Selasa, 12 Oktober 2021.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Puncak kasus COVID-19 di RSSA Kota Malang terjadi beberapa bulan lalu, saat Indonesia memasuki gelombang kedua penularan virus ini. Saat itu kondisi bed pasien COVID-19 sampai 90 persen dari total kapasitas, lalu ruang ICU sampai 98 persen dari total kapasitas. 

Ilustrasi ruangan pasien Covid-19 yang kosong.

Photo :
  • VIVA/Lucky Aditya
PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Widodo mengatakan, selama pandemi COVID-19 sejak Maret-April 2020 lalu jumlah pasien positif yang menjalani rawat inap sebanyak 6.500 orang. Sedangkan untuk pasien positif yang menjalani rawat jalan 14 ribu orang. 

"Tingkat kematian masih tinggi, karena kita rumah sakit rujukan sekitar 20 persenan. Tapi kalau kita breakdown lagi, pasien ringan 100 persen sembuh. Kalau sedang 90 persen sembuh, kalau berat tingkat kesembuhannya 20 persen, kalau kritis sangat kecil sekali di bawah 5 persen," ujar Widodo. 

Widodo mengatakan, ruangan yang digunakaan untuk penanganan pasien COVID-19 diberi nama Incovit singkatan dari Instalasi Infeksi Terpadu. Rencananya, ruangan yang kosong akan dimanfaatkan untuk penyakit infeksi lainnya di luar kasus COVID-19. 

"Ke depan akan kita gunakan untuk ruangan infeksi terpadu lainnya. Seperti TBC, infeksi paru-paru yang lain. Kita pusatkan di sana sehingga memudahkan lokalisir dan tidak menular ke orang lain akses masyarakat juga lebih mudah," tutur Widodo. 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya