Ganjar Minta Kepala Daerah Waspada Potensi Gelombang Ketiga COVID-19

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada semua pihak, khususnya para kepala daerah di wilayahnya, untuk mewaspadai potensi gelombang ketiga COVID-19. Hal itu terkait akan ada sejumlah perayaan keagamaan seperti Natal, serta Tahun Baru.

KIP Aceh Tetapkan Muzakir dan Fadhlullah sebagai Gubernur dan Wagub Terpilih Pilkada 2024

"Semua harus melakukan persiapan agar tidak terjadi gelombang ketiga. Persiapan paling bagus adalah dengan mempercepat vaksinasi. Selain itu pembelajaran tatap muka juga saya minta terus dipantau ketat," kata Ganjar setelah rapat penanganan COVID-19 di kantornya, Senin, 11 Oktober 2021.

Ia mengungkapkan bahwa telah berkomunikasi dengan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan, dan diminta sosialisasikan hal tersebut agar jangan sampai ada gelombang ketiga klaster natal dan tahun baru.

Dinasti Ratu Atut Resmi Tumbang di Banten, Digantikan Andra Soni Sebagai Gubernur

Salah satu langkah antisipasinya adalah dengan menggenjot vaksinasi. Selain itu, Ganjar juga meminta kepada para kepala daerah di wilayahnya untuk tidak mengendorkan pengawasan.

“Saya sampaikan kepada kawan-kawan para Bupati Wali Kota, agar di antara mereka juga tidak lengah terhadap pengawasan masyarakat. Masker yang paling utama nih nggak boleh dicopot,” katanya.

Lebih dari 500 Polisi Bakal Kawal Penetapan Pramono-Rano jadi Gubernur dan Wagub Jakarta

Ia meminta agar penggencaran sosialisasi terkait prokes harus dimulai dari sekarang. Agar saat libur panjang nanti, masyarakat tetap bisa beraktivitas dengan aman.

"Mereka yang beraktivitas secara ekonomi, mungkin ibadah, di sekolah mereka tetap berada dalam kondisi prokes yang ketat. Itu poin-poin yang hari ini menurut saya penting untuk kita sampaikan,” ujarnya.

Beberapa antisipasi libur panjang yang juga disiapkan Pemprov Jateng  antara lain menyiapkan sarana prasarana angkutan, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Seperti kewajiban memakai masker, ketersediaan hand sanitizer pada tiap pintu keluar masuk kendaraan, terminal, penyediaan cuci tangan pada terminal.

Kemudian memastikan semua yang beraktifitas di terminal dan kendaraan umum telah divaksin dan meng-install aplikasi Peduli Lindungi. Serta melaksanakan pos pengamanan bersamaan dengan pos kesehatan pada titik-titik strategis.

Laporan Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya