Marsudi Syuhud Diusulkan Jadi Ketua Umum NU

Ketua Forum Komunikasi Kiai Kampung Indonesia (FK3I) Mas Muhammad Maftuch atau Gus Maftuch.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Menjelang Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama, sejumlah kiai dan tokoh muncul ke permukaan masuk dalam bursa pencalonan ketua umum NU. Dari sejumlah nama itu, Forum Komunikasi Kiai Kampung Indonesia (FK3I) menilai Marsudi Syuhud, sekarang menjabat salah satu ketua Pengurus Besar NU, pantas memimpin organisasi terbesar di Indonesia itu lima tahun ke depan.

Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian di Timur Tengah

“Pada era saat ini, KH Marsudi Syuhud yang paling layak memimpin atau menakhodai NU untuk meneruskan estafet kepemimpinan KH Said Aqil Siroj," kata Ketua FK3I Mas Muhammad Maftuch atau Gus Maftuch kepada wartawan pada Senin, 11 Oktober 2021.

Menurutnya, selain harus alim, pemimpin NU pada masa mendatang juga harus peka terhadap perkembangan zaman dan keadaan, serta kebutahan zaman. Karena itu, pemimpin NU harusnya adalah orang-orang pilihan dan bukan berdasarkan poling dan survei. “Poling-polingan bukan tradisi NU,” ujar Gus Maftuch.

Jadi Ketua KPK, Komjen Setyo Budiyanto Bakal Segera Lakukan Ini

Pendampingan warga

Ada beberapa alasan kenapa Marsudi dianggap pantas meneruskan Said Aqil Siroj memimpin NU. Marsudi, kata seorang pengurus FK3I, AR Waluyo Wasis Nugroho alias Gus Wal, dia peka terhadap tantangan zaman. Contohnya, ketika Marsudi terlibat dalam pendampingan ribuan warga NU yang tanahnya terdampak penambangan galian C di Desa Blaru, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri.

Jelang Pilkada, Megawati Soekarnoputri Minta Warga Pilih Pemimpin yang Punya Prestasi Baik

"Bahkan beliau sampai meneteskan air mata dan sangat terpukul hatinya ketika ada tujuh orang petani warga NU yang memperjuangkan membela tanah lahan pertaniannya malah dipanggil pihak Polres Kediri, karena diduga menghalangi aktivitas penambangan," cerita Gus Wal.

"KH Marsudi Suhud selama mendampingi Buya Said Aqil Siroj telah membuktikan kelasnya sebagai pemimpin NU. Beliau selalu menomorsatukan kepentingan dan kemashlahatan warga NU," ujarnya.

Sejumlah nama telah muncul ke permukaan masuk bursa calon ketua umum NU. Selain Marsudi Syuhud, nama lainnya ialah kandidat petahana Said Aqil Siroj, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (Katib Aam NU), Bahauddin Nursalim alias Gus Baha, Marzuki Mustamar (Ketua NU Jawa Timur), Hasan Mutawakkil Alallah (mantan ketua NU Jawa Timur), dan lain-lain.

– Menjelang Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama, sejumlah kiai dan tokoh muncul ke permukaan masuk dalam bursa pencalonan ketua umum NU. Dari sejumlah nama itu, Forum Komunikasi Kiai Kampung Indonesia (FK3I) menilai Marsudi Syuhud, sekarang menjabat salah satu ketua Pengurus Besar NU, pantas memimpin organisasi terbesar di Indonesia itu lima tahun ke depan.

“Pada era saat ini, KH Marsudi Syuhud yang paling layak memimpin atau menakhodai NU untuk meneruskan estafet kepemimpinan KH Said Aqil Siroj," kata Ketua FK3I Mas Muhammad Maftuch atau Gus Maftuch kepada wartawan pada Senin, 11 Oktober 2021.

Menurutnya, selain harus alim, pemimpin NU pada masa mendatang juga harus peka terhadap perkembangan zaman dan keadaan, serta kebutahan zaman. Karena itu, pemimpin NU harusnya adalah orang-orang pilihan dan bukan berdasarkan poling dan survei. “Poling-polingan bukan tradisi NU,” ujar Gus Maftuch.

Pendampingan warga

Ada beberapa alasan kenapa Marsudi dianggap pantas meneruskan Said Aqil Siroj memimpin NU. Marsudi, kata seorang pengurus FK3I, AR Waluyo Wasis Nugroho alias Gus Wal, dia peka terhadap tantangan zaman. Contohnya, ketika Marsudi terlibat dalam pendampingan ribuan warga NU yang tanahnya terdampak penambangan galian C di Desa Blaru, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri.

"Bahkan beliau sampai meneteskan air mata dan sangat terpukul hatinya ketika ada tujuh orang petani warga NU yang memperjuangkan membela tanah lahan pertaniannya malah dipanggil pihak Polres Kediri, karena diduga menghalangi aktivitas penambangan," cerita Gus Wal.

"KH Marsudi Suhud selama mendampingi Buya Said Aqil Siroj telah membuktikan kelasnya sebagai pemimpin NU. Beliau selalu menomorsatukan kepentingan dan kemashlahatan warga NU," ujarnya.

Sejumlah nama telah muncul ke permukaan masuk bursa calon ketua umum NU. Selain Marsudi Syuhud, nama lainnya ialah kandidat petahana Said Aqil Siroj, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (Katib Aam NU), Bahauddin Nursalim alias Gus Baha, Marzuki Mustamar (Ketua NU Jawa Timur), Hasan Mutawakkil Alallah (mantan ketua NU Jawa Timur), dan lain-lain.

Tangkapan layar: Ketua Umum MUI Anwar Iskandar memberikan ceramah pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka, yang dihadiri Presiden dan Wakil Presiden di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.

Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak, MUI Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Hukumnya Wajib

 Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan umat Islam jika memilih pemimpin hukumnya wajib.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024