Sosok Kiai Asep Dianggap Layak Gantikan Kiai Said Aqil di PBNU

KH Asep Saifuddin Chalim
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA - Sosok Kiai Asep Saifuddin Chalim dianggap layak menggantikan posisi Kiai Said Aqil Siradj sebagai Ketua Tanfidziyah atau Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Organisasi Islam terbesar di Indonesia ini dijadwalkan menggelar Muktamar ke-34 NU di Lampung pada 23-25 Desember 2021.

Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian di Timur Tengah

Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur, Ubaidillah Nugroho Idris, mengatakan secara garis keturunan atau nasab, Kiai Asep merupakan keturuan Kiai Abdul Cahlim salah satu seorang ulama pendiri Nahdlatul Ulama sekaligus sahabat seperjuangan Kiai Abdul Wahab Hasbullah. Kedua pendiri NU ini pernah bersama-sama belajar di Makkah, Arab Saudi.

"Kiai Asep merupakan salah satu alumni pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo. Yang sampai saat ini mengabdikan dirinya sebagai Rektor Institut Agama Islam Al-Khoziny dan juga pernah menjadi ketua PCNU Surabaya," kata Ubaidillah, Kamis, 7 Oktober 2021.

Jadi Ketua KPK, Komjen Setyo Budiyanto Bakal Segera Lakukan Ini

Kiai Asep juga dinilai sebagai sosok yang memiliki garis keilmuan mumpuni. Kiai Asep merupakan pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren besar di Jatim yaitu Amanatul Ummah di Surabaya dan di Pacet Mojokerto. Sosoknya dinilai sebagai kiai visioner karena memiliki ketekunan dan keseriusan kepada para santri.

"Tidak sampai 10 tahun santrinya lebih dari 10 ribu. Di dalam pondok Kiai Asep memiliki Madrasah Bertaraf Internasional (MBI). Lulusannya mayoritas diterima di perguruan tinggi favorit dalam negeri. Sedangkan di luar negeri banyak yang diterima di China, Jerman, Inggris, Mesir, Maroko, Yaman, dan lainnya," ujar Ubaidillah.

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Baca juga: Said Aqil Keliling Pesantren di Jawa Timur, Minta Restu Maju Ketum NU?

Wakil Seketaris Korcab PMII Jatim itu mengungkapkan ada peran Kiai Asep dalam menghidupkan kembali Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu). Kiai Asep memandang peran Pergunu sebagai Badan Otonom NU sangat strategis, sehingga dia kembali mengaktifkannya lagi.

"Secara kiprah di organisasi mahasiswa Kiai Asep dulunya juga tercatat aktif menjadi kader PMII di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Sempat menjadi Wakil Majelis Pembinah Daerah (Mabinda) Pengurus Kordinator Cabang PMII Jatim," tutur Ubaidillah.

Kiai Asep dikenal sebagai tokoh agama yang mampu mengolaborasikan pengatahuan dan ritual keagamaan dengan pengetahuan umum lainnya. Praktek itu sudah diterapkan di Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang dia asuh. Berkat kiprahnya di dunia pendidikan, Kiai Asep pada 2020 lalu dikukuhkan sebagai profesor di UIN Sunan Ampel Surabaya.

"Besar harapan kami, beliau bersedia mencalonkan diri sebagai Ketua Tanfidziyah PBNU di Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34. Karena memang menurut kami beliau sangat pas secara kapasitas dan situasi tantangan zaman saat ini. Sudah selayaknya kami seorang santri memohon kesedian Kiai untuk keberkahan dan kejayaan rumah besar warga Nahdliyin," kata Ubaidillah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya