Lewat Hal Ini Irjen Dedi Paparkan Strategi Menuju Polri Presisi
- Istimewa
VIVA – Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah Irjen Pol Dedi Prasetyo kembali me-launching buku hasil karyanya yang berjudul 'Aksara Presisi Membangun Polri' yang bertempat di Aula Arya Dharma, Mapolda Kalteng, Kamis, 7 Oktober 2021.
Dalam acara tersebut turut dihadiri Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi, dan seluruh pejabat utama Polda Kalteng serta turut dihadiri Rektor UPR, Plt. Kadis Pendidikan, Plt. Kadis Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalteng.
Kegiatan ini turut menghadirkan moderator dan narasumber selaku pengkaji buku karya Kapolda Kalteng yakni Prof. Drs Adrianus Eliasta Meliala, Dr. G.Ambar Wulan , Dr. Devie Rahmawati dan Dr. Jannus TH Siahaan.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda menyampaikan, peluncuran buku 'Aksara Presisi Membangun Polri' ini sebagai bentuk dukungan terhadap program-program Kapolri.
"Di dalam buku tersebut merangkum strategi transformasi menuju Polri yang Presisi, seperti transformasi di bidang organisasi, pelayanan publik, operasional dan pengawasan," ucap Irjen Dedi.
Lebih lanjut Irjen Dedi mengatakan, gambaran buku ini meliputi semua aspek kepolisian yang ditulis dan dikaji oleh para penulis muda dari Alumni Magister Ilmu Kepolisian.
"Saya berharap buku yang kami launching ini dapat dijadikan para penulis muda Polri sebagai refrensi serta literasi yang baik untuk masyarakat," ujarnya.
Terkait buku karya tulisnya, Irjen Dedi mengajak para penulis ilmu kepolisian, kajian kepolisian mampu membagi pengalaman dan pengetahuan tentang kepolisian kepada masyarakat.
"Karena Ilmu Kepolisian yang ditulis dalam buku ini boleh dipelajari oleh seluruh elemen masyarakat," tandasnya.
Diakhir kesempatan, Kapolda menerangkan, terkait penulisan buku ini yang dijabarkan menjadi tiga bagian yakni Prediktif, Responsifbilitas dan Transparansi Berkeadilan.
"Yang secara garis besar penulisan buku ini didasari dengan semangat untuk mewujudkan Polri yang Presisi," katanya.
MoU dengan Polri, Mendikdasmen Sebut Kekerasan Diselesaikan Secara Damai dan Guru Tak Jadi Terpidana
Mendikdasmen, Prof Abdul Mu’ti mengatakan pihaknya menjamin keamanan para guru dari intimidasi dan kekerasan oleh pihak manapun. Terutama setelah MoU dengan Polri diteken
