Said Aqil Keliling Pesantren di Jawa Timur, Minta Restu Maju Ketum NU?
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj mengunjungi sejumlah pesantren besar di Jawa Timur pada Kamis, 7 Oktober 2021. Karena dilakukan menjelang pelaksanaan Muktamar ke-34 NU pada 23-25 Desember 2021, safari itu dinilai bagian dari upaya Said meminta restu untuk maju kembali sebagai ketua umum NU untuk kali ketiga.
Pesantren pertama yang dikunjung Said ialah Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, pada Kamis pagi. Di sana ia langsung bergabung dengan pengasuh pesantren, Anwar Manshur, yang bersama jemaahnya menggelar pengajian rutin Kamis Legi. Setelah dari Lirboyo, Said kemudian berkunjung ke Pesantren Al-Falah di Ploso, Kabupaten Kediri.
Dari Kediri, Said kemudian mengunjungi tiga pesantren besar di Kabupaten Jombang. Dia berziarah di makam pendiri NU dan keluarganya, yakni Hasyim Asyari, A Wahid Hasyim, dan Gus Dur, di Pesantren Tebuireng. Said lantas bergeser ke Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras dan di sana berziarah di makam salah satu pendiri NU juga, yakni Abdul Wahab Chasbullah.
Said juga mengunjung Pesantren Mambaul Maarif Denanyar untuk berziarah di makam Bisri Syansuri, juga salah satu pendiri NU. “Ziarah kubur itu merupakan prinsip saya. Saya ke mana-mana masuk daerah kalau ada makam ulama atau auliya pasti saya ziarah, apalagi ini ke pendiri NU, [ziarah ke] Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras,” katanya kepada wartawan.
Ditanya soal persiapan Muktamar ke-34 NU di Lampung pada 23-25 Desember 2021, Said mengatakan bahwa panitia sudah siap. Sementara ini, pihak panitia masih menunggu izin dari Satuan Tugas COVID-19 apakah diizinkan digelar secara luring atau daring. “Kalau enggak [diizinkan luring], ya, hibrid,” ujar Said.
Pengasuh Pesantren Denanyar Abdussalam Shochib yang juga Wakil Ketua NU Jawa Timur mengatakan, lembaganya masih menungggu seperti apa pelaksanaan Muktamar NU di Lampung nanti, karena menurutnya muktamar adalah hajatannya pimpinan NU. “Seperti apa cara dan skemanya, kita nurut,” katanya.
Majelis Masyayikh Sebut UU Pesantren Cetak Generasi Santri Berdaya Saing
Majelis Masyayikh kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yang strategis.
