Soal Klaim Wali, Ustaz Encep: Itu Fitnah

Ustaz Encep (Bersarung Tanpa Mengenakan Baju)
Sumber :
  • Tim TvOne/ Rizki Gustana

VIVA – Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ikhlas, Desa Cipendeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Ustaz Encep, sempat heboh. Lantaran kabar dirinya sebagai 'Wali Allah'. Video sempat beredar luas ke publik.

Dalam talkshow Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Minggu 3 September 2021, Ustaz Encep memberikan klarifikasi soal klaim dirinya mengaku sebagai wali.

"Oh nggak benar, nggak benar, itu fitnah. Berita itu fitnah, saya nggak pernah mengaku diri saya sebagai wali," kata Ustaz Encep, di tvOne.

Ustaz Encep adalah pimpinan pondok pesantren dengan jumlah santri sekitar 150 orang. Dia menjelaskan, dirinya di pesantren layaknya pimpinan pondok yang lain, yakni mengajar dan juga mengurus masalah bangunan pondok. Sesekali ke luar pesantren jika ada undangan.

Mengenai video yang menyebut dirinya wali, Ustaz Encep mengaku tidak tahu menahu. Bahkan ia mengetahui hal itu ramai menjadi pembicaraan, setelah dirinya dikabari teman.
 
"Saya juga nggak ngerti aslinya. Awalnya saya ngadain acara berlangsung selama 24 malam. Tiba-tiba setelah seminggu ke depan, seminggu setelah selesai acara, muncul kabar bahwa saya mengklaim diri saya sebagai wali. saya juga kaget lho kok ada berita seperti ini. Dan saya juga dengar itu dari teman yang dari jauh," jelas Ustaz Encep. 

Mendapat kabar bahwa dia mengklaim sebagai wali, Ustaz Encep mengaku sangat kaget. Karena dia memang tidak mengklaim itu, dan menegaskan bahwa itu bohong.

"Tiba-tiba kabar itu mencuat langsung ramai, saya juga kaget siapa yang bikin seperti ini, bikin berita bohong seperti ini. Saya sendiri nggak ngerti kenapa muncul," katanya.

Dalam video itu, salah satu yang menjadi sorotan juga adalah penampilan Ustaz Encep yang tidak biasa. Yakni tidak mengenakan baju. Ia mengakui hal itu sudah dilakukannya dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Karena perintah dari sang guru.

Majelis Masyayikh Luncurkan Layanan Pendidikan Pesantren

Ustaz Encep menjelaskan, dia sebagai santri harus taat terhadap perintah gurunya tersebut. Asal tidak bertentangan dengan syariah agama.

"Alasannya saya diperintah oleh guru saya dari Jawa Timur. Saya ditelepon dengan kata, saya dipanggil Muttakin ya kalau sama guru saya. Kin kin kamu jangan pakai baju dulu. Sampai kapan? Jangan tanya sampai kapan katanya. Nanti kalau sudah selesai dikasih tahu. Saya nurut saja karena saya dipesantren diajarkan untuk taat pada guru," jelasnya.

Respons Kapolri soal Gibran Dorong UU Khusus untuk Lindungi Guru dari Kekerasan
Sosialisasi UU Pesantren di Ponpes Al Basyariyah, Bandung

Majelis Masyayikh Sebut UU Pesantren Cetak Generasi Santri Berdaya Saing

Majelis Masyayikh kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yang strategis.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024