Novel Baswedan Cs Dipecat, Saut Geram Jokowi Cuma Bisa Diam

Eks penyidik Senior KPK Novel Baswedan (kanan) bersama mantan pimpinan KPK Saut SItumorang (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Mantan Pimpinan KPK Saut Situmorang ikut hadir menjemput para pegawai yang hari ini dipecat dari Lembaga Antirasuah. Novel Baswedan dan Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo di antara para pegawai tersebut.

Lagi-lagi Firli Bahuri Mangkir Diperiksa Polisi, Apa Alasannya?

Dalam kesempatan itu, Saut bahkan memberikan beberapa pernyataannya menanggapi pemecatan yang dinilainya semena-mena itu. Sebab, pemecatan 57 pegawai KPK ini menandakan pemberantasan korupsi di negeri ini tidak berjalan di jalan yang benar.

"Kalau ada yang bilang bahwa pemberantasan korupsi hari ini berjalan pada jalan yang benar, orang itu pasti bohong besar," kata Saut di kantor Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Jakarta, Kamis, 30 September 2021.

KPK Setorkan Rp 637 Miliar ke Kas Negara: Sudah Melebihi Target

Saut bahkan menyalahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang bersikap abu-abu atas polemik para pegawai KPK yang dipecat tersebut. Ia menyindir sikap Jokowi yang hanya diam.

"Sebagaimana ketidakpastian yang ada di luar saat ini. Ada ketidakpastian yang terjadi di republik ini, tapi sayangnya presidennya hanya diam dan bilang itu bukan urusan saya," tutur Saut.

Analisis Pengamat soal Penyebab Utama PDIP Usung Andika-Hendi Kalah di Jateng

Dia geram karena sikap Jokowi selaku kepala negara yang seperti lepas tangan dalam persoalan ini. Menurutnya, sebagai presiden seharusnya Jokowi punya sikap.

"Itu urusan siapa? Pemberantasan korupsi itu dipegang oleh presiden. Jadi kalau dia bilang ini bukan urusan saya, lantas urusanmu apa? Kan begitu," kata Saut.

Seperti diketahui, sebanyak 57 pegawai non aktif per hari ini, Kamis 30 September 2021, sudah tak lagi menjadi bagian dari KPK. Novel Baswedan Cs pamit dari gedung anti rasuah sekitar pukul 13.30 WIB.

Dari pantauan VIVA, setelah keluar kantor KPK, di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, mereka semua melakukan jalan santai menuju Kantor Dewan Pengawas (Dewas) KPK, di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Tampak suasana haru terasa begitu mereka keluar kantor KPK. Pegawai yang berada di dalam gedung merangsek keluar sambil melambaikan tangan pertanda salam perpisahan kepada Novel.

Sepanjang jalan ke luar gedung, pegawai lain pun coba menyapa dan memeluk mereka. Tampak haru dan derai air mata terlihat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya