Dukungan ke Gus Yahya Jadi Ketum NU Menguat di Jatim

Yahya Cholil Staquf usai bertemu calon wakil presiden Ma'ruf Amin di Jakarta, Senin, 7 Januari 2019.
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dijadwalkan menggelar Muktamar ke-34 NU pada 23-25 Desember 2021. Salah satu agendanya ialah memilih Rais Aam-Ketua Umum NU. Ada beberapa nama kandidat mulai muncul untuk memimpin NU lima tahun ke depan, di antaranya KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. 

Survei: Mayoritas Pemilih dari Basis Nahdliyin Pilih Khofifah-Emil

Nama kakak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas itu pertama kali dimunculkan oleh Pengurus Wilayah NU Jawa Timur sejak menjelang Munas Alim Ulama-Konbes NU beberapa hari lalu.

"Sejauh ini nama terkuat, ya, Gus Yahya," kata Wakil Ketua NU Jatim KH Ahmad Fahrur Rozi dihubungi wartawan pada Rabu malam, 29 September 2021.

Gus Salam Bilang MLB NU Rencananya Bakal Digelar di Surabaya

Gus Fahrur, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa beberapa hari lalu sedikitnya 35 PCNU di Jatim telah melakukan pertemuan. Dan, semuanya sepakat menjagokan Gus Yahya sebagai Ketum PBNU di Muktamar ke-34 NU nanti. Begitu pula dengan sejumlah kiai di Jatim. 

Ada beberapa alasan kenapa Gus Yahya digadang-gadang untuk maju sebagai calon Ketum NU. Dia dikenal alim dalam ilmu agama dan berlatarbelakang keluarga pesantren.

Said Aqil Siroj Dukung Pramono-Rano di Pilgub Jakarta

"Dia juga punya wawasan nasional dan internasional yang luas," ujar Gus Fahrur.

Gus Yahya juga dikenal dekat dengan Presiden RI Keempat, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Karena itu ke-NU-an dan pengalaman Gus Yahya tak diragukan lagi sehingga pantas memimpin NU ke depan.

"Gus Yahya itu hari ini kader NU yang sudah berpengalaman, dan dia dikader oleh Gus Dur, mantan Jubir Gus Dur," ujarnya. 

Di luar Gus Yahya, ada kabar berkembang di lingkungan NU bahwa KH Said Aqil Siroj bakal maju lagi untuk mencalonkan diri sebagai Ketum NU. Hingga di ujung masa khidmat, Kiai Said sudah dua periode memimpin organisasi terbesar di Indonesia itu. Namun, kabar tersebut belum terkonfirmasi. 

Diskusi

Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian di Timur Tengah

Luhut dalam presentasinya juga memaparkan bahwa konflik Timur Tengah berpotensi memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan target pembangunan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024