Jembatan Penghubung di Pulau Makian Ambruk Diterjang Banjir
- ANTARA/Abdul Fatah
VIVA – Jembatan penghubung antardesa di Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, yang menjadi satu-satunya akses transportasi, ambruk akibat tingginya curah hujan yang deras disertai banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Selatan, Abukarim Latara, Rabu, 29 September 2021, menyatakan aparatnya sudah mengirimkan tim ke lapangan untuk mengecek ambruknya jembatan di Pulau Makian.
"Kami sudah terjunkan tim BPBD dan telah melakukan pengecekan di desa Gorup dan Wallo," ujarnya. .
Ditanya apa langkah BPBD untuk pembangunan jembatan, karena merupakan akses satu-satunya, dia menjelaskan, setelah mendapatkan laporan, maka BPBD akan melakukan perbaikan.
BPBD akan membuat jembatan sementara agar aktivitas warga tidak terganggu akibat ambruknya jembatan penghubung itu.
Jembatan darat oleh warga Kecamatan Pulau Makian merupakan akses vital untuk aktivitas sehari-hari itu dalam hitungan menit ambruk dihantam banjir. Aliran listrik padam sehingga warga menggunakan alat penerangan seadanya.
Selain itu, jembatan darat penghubung antardesa yang dibangun pada tahun 2005 dengan panjang sekitar 50 meter dan lebar 3,50 meter itu sudah lama rusak. Bahkan pada tahun 2016 banjir juga merobohkan tiang penyangga jembatan sehingga masyarakat dua desa itu berinisiatif menggantikan dengan memakai potongan batang kelapa dan balok sebagai penyangga sementara.
Kepala Desa Wallo Bambang M Jen, saat dikonfirmasi, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin malam. Ambruknya jembatan darat akibat itensitas curah hujan yang menguyur Pulau Makian dari sore hingga malam.
Bambang mengaku, BPBD dan PU Halmahera Selatan telah merespons cepat kejadian ini dan mereka sudah datang cek dan ukur, mungkin akan dibuatkan jembatan sementara.
Masyarakat di dua desa sudah membuatkan jalan darurat sebagai penghubung, namun jalan yang dibangun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. (ant)