Kronologi Bocah di Pangandaran Meninggal Setelah Dicabuli Tetangganya

Ilustrasi kasus pencabulan
Sumber :

VIVA – Seorang bocah di Pangandaran meninggal setelah dicabuli oleh tetangganya. Bocah perempuan tersebut diketahui berusia 10 tahun warga Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.

Kronologi Bocah di Pangandaran Meninggal Dunia Setelah Dicabuli Tetangganya

Ilustrasi kasus pencabulan

Photo :

Kejadian tragis menimpa seorang bocah perempuan berusia 10 tahun di Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran. Anak kelas 4 sekolah dasar itu meninggal setelah dicabuli tetangganya dan menderita penyakit menular seksual (PMS).

Awal bulan puasa lalu, bocah tersebut mengeluhkan sakit demam, dan di hidungnya terdapat bintik-bintik hitam seperti luka bakar. Saat itu orang tua bocah tersebut mengira bahwa anaknya mengalami sakit cacar, kemudian dibawa berobat.

Namun penyakitnya tak kunjung sembuh. Orang tua korban mengira bahwa anaknya terkena santet. Saat dibawa ke dokter, korban dikatakan terinfeksi bakteri. Bahkan korban juga pernah dibawa ke dokter spesialis kulit dan dinyatakan alergi obat. 

Karena masih menjadi tanya besar dari orang tuanya, mereka membawa korban ke pengobatan alternatif dan dinyatakan ada unsur non medis atau terkena santet.

Selama berbulan-bulan korban terus merasakan sakit. Bintik hitam yang muncul semakin banyak. Penyakitnya tak kunjung sembuh. Kondisi kesehatannya terus menurun.

Hingga sekitar 10 hari lalu sebelum meninggal, kondisi kesehatan korban kian memburuk dan tubuhnya lemas. Bahkan untuk menyuap nasi saja korban tidak kuat. Orang tua korban sempat membawanya ke dokter untuk mengambil sampel darah namun tidak bisa karena kurangnya cairan tubuh.

Korban Alami Penyakit Sifilis

Karena kondisi semakin memburuk, korban dirujuk ke RSUD Pandega Pangandaran. Tim dokter sempat menduga korban mengidap penyakit Lupus, ternyata hasilnya sifilis.  

Mendapati korban tersebut menunjukan hasil positif penyakit menular seksual, tim dokter dan pihak keluarga sangat kaget. Bahkan tim medis sampai melakukan 3 kali pemeriksaan darah untuk meyakinkan kasus penyakit yang diderita korban. Korban juga sempat di periksa ke Jakarta, dan hasilnya tetap positif sifilis.

Mengetahui korban mempunyai penyakit ini, pihak keluarga langsung melakukan pendekatan kepada korban untuk diajak bicara mengenai apa yang sudah menimpa kepada dirinya. Korban akhirnya mau bercerita kepada neneknya. 

Sebelum mengalami sakit di pertengahan bulan puasa lalu, korban mengaku ketiduran di rumah salah seorang tetangga. Dia mengaku dibekap dan mengalami aksi kekerasan seksual.

Ibunda Meninggal Dunia, Dede Yusuf Ungkap Keinginan yang Belum Tercapai

AR ayah korban juga menanyakan kembali kepada anaknya sambil direkam. Ternyata pengakuannya tetap sama, dia sempat jadi korban pelecehan seksual oleh salah seorang tetangganya.

Apa itu Penyakit Sifilis?

Dede Yusuf Sebut Ibunda Sosok Tangguh, Alami Serangan Jantung hingga Sempat Idap Kanker

Dikutip dari halodoc.com, Sifilis atau raja sing aini adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan dapat menular. Umumnya, penyebaran akan penyakit sifilis melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui cairan tubuh pengidapnya, yaitu darah selain dari hubungan intim.

Kronologi Meninggalnya Ibunda Dede Yusuf, Sempat Alami Serangan Jantung

Pihak Keluarga Lapor ke Polisi

Dugaan kuat tentang pencabulan terhadap korban, pihak keluarga langsung melapor ke polisi pada Jumat (24/9/2021) siang. Kabar itu menyebar di lingkungan rumah korban. 

Orang yang dituduh oleh korban itu langsung digeruduk warga pada malam harinya. Beruntung polisi sigap, terlapor langsung diamankan ke Mapolres Ciamis. Amuk massa berhasil diredam.

Setelah korban memberikan pengakuan, kondisi korban semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia pada hari Minggu (26/9/2021). Korban mengalami sesak nafas, jantungnya bengkak, dan penyakitnya sudah menyebar.

Kabar meninggalnya korban semakin menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat setempat. Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata sempat menjenguk keluarga korban dan mengatakan bahwa masalah ini akan diserahkan kepada polisi dan penegak hukum untuk menangani kasus pencabulan ini.

Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi membenarkan adanya laporan kejadian tersebut. Terkait tuduhan pencabulan masih dalam penyelidikan mendalam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya