Polda Aceh Selidiki Kasus Kekerasan dan Pengusiran Petugas Vaksin

ilustrasi vaksinasi COVID-19
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Polda Aceh akan menyelidiki kasus tindak kekerasan dan pengusiran petugas vaksin, yang diduga dilakukan oleh warga. Saat itu, petugas vaksin menjalankan tugas di lokasi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), Ujong Serangga Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, Selasa 28 September 2021.

Detik-Detik Cewek Rampok Mobil Isi 5000 Kg Ikan Seharga Rp573 Juta di Penjaringan

Kabid Humas Polda Aceh Komisaris Besar Polisi Winardy mengatakan, penyelidikan itu dilakukan karena adanya unsur kekerasan dan pengrusakan yang terjadi di lokasi kejadian. Pihaknya akan mencari tahu penyebab kericuhan tersebut.

"Kita akan tetap lakukan penyelidikan. Kerusakannya lumayan parah. Di mana satu posko gerai, 9 vial vaksin, 33 vial vaksin sinovac, alat medis berupa masker, hand sanitizer, alat tensi, jarum suntik dan obat-obatan rusak dan tidak bisa digunakan lagi," jelas Winardy dalam keterangannya.

Wajib Tahu! Ini Alasan Kenapa Anak Perlu Vaksin Kanker Serviks Sebelum Remaja

Selain itu, satu tenaga kesehatan (vaksinator) juga mengalami lebam di betis kanan bagian belakang, akibat terkena benturan kursi plastik. Winardy menduga kejadian itu karena kurangnya edukasi tentang pentingnya vaksinasi.

Sehingga diduga menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya aksi penolakan vaksinasi, dan pengrusakan gerai oleh para pedagang ikan dan warga di PPI Ujung Serangga.

Tak Perlu Perangkap, 7 Tanaman Pengusir Lalat yang Mudah Dirawat di Dalam Rumah

Dari informasi yang diperoleh pihaknya, para pedagang ikan yang berjumlah sekitar 300 orang tersebut marah dan tidak mau mengikuti kegiatan vaksin yang diadakan oleh pihak Polsek Susoh, Koramil/04 Susoh, Pol Aiurud, dan Puskesmas Sangkalan, karena kegiatan vaksinasi tersebut menyebabkan pengunjung di PPI Ujung Serangga sepi dan mempengaruhi pendapatan mereka.

Terkait kejadian penolakan tersebut, kata Winardy, Polda Aceh melalui Polres Abdya akan melakukan langkah-langkah persuasif dan edukatif tentang pentingnya vaksinasi baik bagi masyarakat, nelayan, maupun para Moge Ikan di PPI tersebut.

Oleh karena itu, Winardy meminta kepada Forkopimda Aceh Barat Daya yang dibantu oleh Muspika setempat, untuk terus memberikan edukasi-edukasi terkait pentingnya vaksinasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

“Saat ini, situasi di PPI Ujung Serangga sudah kondusif dan masyarakat sudah mulai memahami akan pentingnya vaksinasi tersebut,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya