Indikator Politik: Yang Tidak Puas Jalannya Demokrasi Naik Tajam

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam bincang santai jelang berbuka bertajuk “Populisme Agama dalam Demokrasi Elektoral 2019” di Jakarta, Rabu, 29 Mei 2019.
Sumber :
  • VIVA/Eka Permadi

VIVA – Masyarakat yang tidak puas dengan kondisi pelaksanaan demokrasi saat ini, meningkat. Itu hasil riset lembaga survei Indikator Politik Indonesia, yang dipublikasi pada Minggu 26 September 2021.

Gerindra Dinilai sebagai Parpol Paling Informatif, Komitmen Prabowo Junjung Tinggi Demokrasi

Dari temuan Indikator Politik, memang jumlah masyarakat yang puas masih lebih besar daripada yang tidak puas. Namun jika dilihat dari trendnya, jumlah yang tidak puas terhadap bagaimana demokrasi berjalan semakin meningkat.

"Jadi ini kita mengukurnya dengan pengukuran berkaitan dengan demokratis satsfaction, jadi seberapa jauh masyarakat yang menjadi responden ini menilai pelaksanaan demokrasi apakah mereka menilai puas atau tidak puas, jadi split, yang puas 47,6 persen yang tidak puas 44,1 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei berjudul 'Evaluasi Publik terhadap Penanganan Pandemi, Pelaksanaan Demokrasi dan Isu-isu Terkini' Minggu 26 September 2021.

Pilkada oleh DPRD Menghidupkan Demokrasi Perwakilan, Menurut Anggota DPR

Burhanuddin menegaskan, kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap sistem demokrasi sebagai sistem bernegara memang masih sangat tinggi. Namun banyak tidak puas dengan bagaimana berjalannya demokrasi di Indonesia saat ini. 

"Jadi yang tidak puas bukan berarti mengidealkan sistem lain di luar demokrasi, bukan. Tetapi mereka punya kritik terhadap bagaimana mekanisme demokrasi dijalankan," jelas Burhanuddin.

Pengamat Ungkap Sejumlah Dampak Negatif jika Pilkada lewat DPRD

Jumlah masyarakat yang tidak puas terhadap jalannya demokrasi di Indonesia terus meningkat. Pada bulan April 2021, masyarakat yang tidak puas terhadap jalannya demokrasi di Indonesia sebesar 32,1 persen dan meningkat tajam di bulan September 2021 menjadi 44,1 persen.

Sebaliknya, jumlah yang mengaku puas dengan jalannya demokrasi di Indonesia terus turun. Bulan April 2021, masyarakat yang mengaku puas dengan jalannya demokrasi di Indonesia berjumlah 60,1 persen namun di bulan September 2021 turun menjadi 47,6 persen.

"Kalau kita lihat trendnya, yang tidak puas terhadap how demokrasi is working di Indonesia itu naik tajam dari 32 ke 44 persen," ujarnya.

Sekadar informasi, survei ini dilakukan Indikator Politik Indonesia sejak tanggal 17 sampai 21 September 2021. Sampel survei sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan pada Maret 2018 hingga Juni 2021.

Dari 1.200 responden, margin of error sekitar kurang lebih 2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi. Survei menggunakan telepon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya