Puan Maharani Khawatir Mobilitas Warga Berdampak Tingginya COVID-19

Ketua DPR Puan Maharani
Sumber :
  • Dok. DPR.

VIVA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Puan Maharani, menyoroti mulai tingginya mobilitas warga saat ini, terutama di akhir tahun 2021. Meski saat ini pandemi COVID-19 terkendali, dia khawatir mobilitas itu berdampak pada meningginya angka kasus.

Catat! Ini Sejumlah Larangan di Kota Tua pada Malam Tahun Baru

Itu dikatakan Puan saat melakukan kunjungan pemantauan vaksinasi di kawasan Tegal Alur, Kalideres Jakarta Barat, Minggu 26 September 2021.

"Apalagi ya itu, DKI menjelang Natal dan tahun baru biasanya banyak kegiatan walaupun situasi COVID ini tidak mungkin kita lakukan kegiatan saat normal. Nah ini yang harus tentu dijaga ya," ujar Puan saat memberikan sambutan di lokasi vaksinasi warga di SMKN 72, Tegal Alur, Jakarta Barat, Minggu 26 September 2021.

KPUD Jakarta Tetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih pada Januari 2025

Dalam pencegahan peningkatan kasus COVID-19, Puan meminta para pejabat terkait di setiap wilayah mempertahankan status zona hijau di kawasan masing masing. Diketahui kini sebagian besar wilayah DKI Jakarta sudah berstatus zona hijau.

"Saya minta yang paling masalah itu bagaimana mempertahankannya agar tetap bisa zona hijau terus," ujarnya.

Ini Permintaan Puan ke Pemerintah Jelang Nataru 2025

Putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu juga mengatakan, wilayah Jakarta Barat merupakan wilayah padat penduduk yang sebelumnya banyak terdapat zona merah penyebaran COVID-19. Kepadatan penduduk bisa menjadi kendala jika kasus meningkat.

Apalagi di sisi lain, masyarakat mulai abai dan kurang tertib dalam penerapan protokol kesehatan COVID-19.

"Saya memang datang ke tempat padat penduduk, kecil, karena memang di sinilah permasalahannya. Kalau daerah yang nggak terlalu padat penduduk mungkin lebih mudah mengaturnya," ujarnya.

Dalam sambutannya, Puan bercerita bahwa dia sebelumya sempat berkunjung ke wilayah Banten. Dalam kunjungannya tersebut, Puan mengatakan banyak masyarakat Banten dan DKI Jakarta yang melakukan mobilitas antar provinsi yang bisa menjadi penyebab perkembangan penyebaran COVID-19.

"Makanya ini kita harus sebagai pemangku yang menjadi pemimpin wilayahnya ini. Kita harus sama-sama peduli, sama-sama bergotong royong bagaimana harus mengatasi hal tersebut," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya