PDIP akan Panggil Wabup Bojonegoro karena Polisikan Bupati

Sekretaris PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan memanggil kadernya, Budi Irawanto alias Wawan, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Bojonegoro. PDIP akan mengklarifikasi ihwal permasalahan yang mendorong Wawan melaporkan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah ke polisi.

Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Sri Untari Bisowarno memastikan partainya akan memanggil Wawan. 

"(Budi Irawanto) Akan kami panggil untuk minta penjelasan kenapa harus ada kejadian ini," kata Sri saat dihubungi, pada Kamis, 23 September 2021.

Untari mengaku heran dengan perseteruan yang terjadi pada pasangan kepala daerah Bojonegoro. Apalagi sampai masuk ke ranah hukum. 

Menurut dia, seharusnya pasangan tersebut kompak dan fokus dalam penanganan COVID-19, bukan malah berseteru. Keduanya juga mestinya jadi contoh dalam membangkitkan semangat rakyat menghadapi COVID-19.  "Butuh kerukunan para pengambil keputusan," ujarnya.

Sebelumnya, Wabup Wawan melaporkan Bupati Anna ke Polres Bojonegoro dengan tuduhan pencemaran nama baik. Laporan sudah dilayangkan pada 9 September 2021 lalu. 

Wawan mengaku sudah dimintai klarifikasi selaku terlapor oleh penyelidik kepolisian. “Hari ini ada saksi-saksi (dipanggil untuk dimintai keterangan),” tutur Wawan.

Laporan bermula dari percakapan di grup WhatsApp terkait penanganan COVID-19. Perbedaan pandangan antara dua pimpinan itu soal COVID-19 bahkan berlangsung sejak Juli 2021 lalu dan itu ditunjukkan di grup WA. 

"Di grup WA itu ada para jurnalis dan Forkopimda, ada juga kapolres, Kajari,” kata Wawan dihubungi VIVA.

Diduga Palsukan SK Bupati, Perusahaan di Maluku Utara Dilaporkan ke Bareskrim

Tidak hanya itu, tapi juga di grup WA lain yang di dalamnya ada para kepala dinas setempat. Wawan mengakui dirinya berbeda pandangan dengan Bupati Anna soal penanganan COVID-19. Salah satunya, ia mengkritik soal data kematian COVID-19 yang dia nilai tidak sama dengan kenyataan. "Ada beberapa yang meninggal tapi dilaporkan satu,” ujarnya.

Politikus PDIP juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah dilibatkan sama sekali oleh Bupati Anna dalam penanganan COVID-19. Bahkan, dia mengaku fotonya dalam jajaran pimpinan daerah juga dihilangkan. "Foto saya saja dihapus, kok,” tutur Wawan.

Akademisi UII Nilai Mardani Maming Tak Langgar UU Minerba, Ini Penjelasannya

Wawan mengaku terpaksa melapor ke polisi karena komentar yang ditulis Bupati Anna di grup-grup WhatsApp sudah menyerang pribadi dan keluarganya. Menurutnya, itu sudah menyangkut harga diri. "Itu sudah menyangkut harga diri, dan pribadi anak-anak saya digitukan,” katanya.

VIVA coba menghubungi Bupati Anna melalui nomor telepon genggamnya, namun tidak aktif. Konfirmasi yang diajukan melalui pesan WhatsApp dan SMS juga belum direspons hingga berita ini selesai ditulis. 

PDIP Angkat Bicara soal Calon Bupati Toba yang Juga Kadernya Dukung Bobby Nasution

Begitu juga dengan Kepala Polres Bojonegoro Ajun Komisaris Besar Polisi Eva Guna Pandia, belum direspons saat ditanya soal laporan Wawan.

Lucky Hakim

Quick Count Unggul, Lucky Hakim: Tidak Menggunakan Money Politics

Lucky Hakim mengungkapkan keyakinannya, hasil quick count internal ini tidak akan berbeda jauh dengan hasil real count yang akan diumumkan oleh KPUD Kabupaten Indramayu.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024