15 Candi Corak Hindu-Buddha yang Perlu Diketahui dan Dikunjungi
- U-Report
VIVA – Candi adalah salah satu situs peninggalan sejarah masa lampau. Kebanyakan candi yang berada di Indonesia adalah pada masa kerajaan Hindu-Buddha. Sebagai seorang generasi milenial, sudah seharusnya kita melestarikan budaya atau sejarah zaman dahulu.
Sampai saat ini banyak sekali candi yang masih berdiri dengan megah dan gagah. Kini candi dipakai sebagai tempat untuk berwisata, belajar sejarah, mempelajari kehidupan, dan lain sebagainya. Sampai saat ini, candi yang paling populer di Indonesia adalah Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Bahkan sampai saat ini, sampai saat ini belum ditemukan candi yang bisa menandingi kemegahan dan kegagahan dari kedua candi tersebut. Namun, bila kita menilik lebih dalam, ternyata banyak candi-candi yang kurang begitu terkenal. Nah, supaya kita semakin mengenalnya, simak ulasan berikut, ya!
Lalu, Apa Saja Candi yang Ada di Indonesia?
Candi Borobudur – Magelang
Siapa yang tidak kenal dengan Candi Borobudur. Salah satu candi peninggalan Buddha ini sangat terkenal dan jelas mempunyai keistimewaan. Candi Borobudur juga juga memiliki estetika arsitektur yang sangat keren. Kemegahan yang dimiliki oleh candi ini menjadi daya tarik tersendiri. Menariknya lagi, Candi Borobudur telah dinobatkan sebagai situs warisan dunia UNESCO.
Candi Prambanan – Sleman
Candi ini sangat terkenal dengan kisah sosok Roro Jonggrang. Roro Jonggrang adalah seorang perempuan yang dikutuk oleh Bandung Bondowoso menjadi sebuah candi. Candi yang dimaksud tersebut, saat ini menjadi candi utama. Menariknya, di kompleks Candi Prambanan juga kerap diadakan kesenian yang harus diikuti oleh para pengunjung.
Candi Gedong Songo – Kabupaten Semarang
Sesuai dengan namanya, Candi Gedong Songo ini memiliki arti sembilan. Tapi, sampai saat ini candi yang tersisa di dalam kompleks Candi Gedong Songo hanya tersisa lima. Candi-candi tersebut juga terpisah di beberapa tempat, dengan kata lain tidak dalam satu area. Untuk mencapai seluruh candi, kamu harus menanjak karena berada di dataran tinggi.
Kompleks Candi Dieng ini berada di kawasan wisata dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Candi Dieng sendiri berjumlah sebanyak 8 bangunan. Nama setiap candi diambil dari nama pewayangan. Nama-nama tersebut adalah Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi Sembadra, Candi Bima, Candi Dwarawati, dan Candi Gatotkaca.
Candi Cangkuang – Garut
Candi Cangkuang merupakan satu-satunya candi yang bisa ditemukan di tanah Sunda. Candi Cangkuang ini menunjukkan corak Hindu karena adanya arca dewa Siwa. Selain itu, di kompleks Candi ini juga terdapat makam Arief Muhammad yang disebut sebagai leluhur oleh penduduk setempat.
Candi Mendut – Magelang
Candi ini adalah candi Buddha yang dibangun sejak masa pemerintahan Raja Indra dari Dinasti Syailendra. Di dalam candi ini terdapat tiga arca Buddha dengan ukuran besar yakni Dhyani Buddha Wairocana dengan sikap tangan (mudra) dharmacakramuda, dan diapit oleh arca Awalokite?wara (Padmap??i) di sisi kiri dan arca Wajrap??i di sisi kanan.
Candi Pawon – Magelang
Candi Pawon merupakan salah satu candi yang bercorak Buddha dan berada di antara Candi Borobudur dan Candi Mendut serta keberadaannya pun sangat terkait erat. Hal ini dapat dilihat dari letak geografisnya yang sangat lurus dengan pahatan relief yang senada.
Candi Ijo – Sleman
Lokasi Candi Ijo berada di dekat Ratu Boko. Lokasi dari candi ini cukup tinggi bila dibandingkan dengan candi-candi lain yang berada di Yogyakarta. Menariknya, candi ini sangat cocok bila dikunjungi pada waktu sunset atau sunrise karena letaknya yang berada di ketinggian.
Candi Sukuh – Karanganyar
Bila dilihat dari luar, Candi Sukuh memiliki bentuk yang mirip dengan Piramida. Selain memiliki bentuk yang unik, Candi Sukuh juga cukup menarik perhatian karena penggambaran alat-alat kelamin manusia secara eksplisit yang dapat ditemukan dalam relief dan arca Candi Sukuh. Sejak tahun 1995, Candi Sukuh ini diusulkan kepada UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia.
Candi Jago – Malang
Candi Jago mempunyai nama asli Jajaghu yang memiliki arti ‘keagungan’ berdasarkan kitab Nagaraketagama dan Paranton. Pembangunan candi ini dilakukan sebagai penghormatan kepada Raja Sri Jaya Wisnuwardhana, Raja Singasari penganut agama Syiwa Buddha, aliran peraduan antara ajaran Hindu dan Buddha.
Candi Bahal – Padang Lawas, Sumatera Utara
Candi Bahal diduga berasal dari abad ke-11 yang dikenal dengan Candi Buddha yang bernama Biaro Bahal serta Candi Portibi. Di Sumatera Utara, kompleks Candi Bahal merupakan yang terluas dan dibagi menjadi tiga kelompok, mulai dari Bahal I, Bahal II, dan Bahal III. Kehadiran candi ini juga sering dikaitkan dengan Kerajaan Pannai.
Candi Muaro Jambi – Jambi
Masih di pulau Sumatera, Candi Muaro Jambi memiliki luas sebesar 3981 hektar sehingga menjadikanny sebagai salah satu candi terluas agama Hindu-Buddha yang ada di Asia Tenggara. Kompleks wisata candi ini berada di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi yang diperkirakan sebagai peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu.
Candi Gunung Sari – Magelang
Candi ini beraliran Hindu Siwa dan ditemukan prasasti Canggal. Candi ini diduga sebagai peninggalan pada abad ke-6 sampai ke-8 yang membuatnya menjadi candi tertua yang berada di tanah Jawa, bahkan lebih tua dari Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Candi Sambisari – Sleman
Candi Sambisari didirikan sejak abad ke-9 di masa pemerintahan Raja Rakai Garung ketika zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini tidak sengaja ditemukan sejak tahun 1966 oleh seorang petani di Desa Sambisari. Ketika ditemukan, candi ini berada di kedalaman 6.5 meter. Diduga karena tertimbun lahar gunung Merapi yang meletus abad ke-11.
Candi Kalasan – Sleman
Candi Kalasan terdiri atas 52 stupa dan termasuk ke dalam candi yang bercorak Buddha. Candi ini dibangun sebagai penghormatan kepada Bodhisattva wanita, Tarabhawana. Selain itu, Candi Kalasan juga sebagai bukti kependudukan Wangsa Syailendra, penguasa Sriwijaya di Sumatera atas tanah Jawa.